TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong Marcos lewat akun X mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto, atas keunggulanya dalam penghitungan suara terakhir untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya.
“Saya berharap dapat memperdalam hubungan bilateral PH dengan Indonesia, tetangga dekat dan mitra di ASEAN, terutama saat kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun ini,” katanya.
Bongbong memiliki banyak kesamaan dengan Prabowo. Apa saja?
Meraih Kemenangan Telak
Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan penghitungan suara KPU, Prabowo telah meraih suara 58.568.586 (58,77%) dari 73,24% TPS yang telah masuk. Dengan jumlah ini, Prabowo diperkirakan melaju sebagai Presiden Indonesia terpilih dalam satu putaran.
Bongbong juga meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden Filipina dengan 31.629.783 suara, atau lebih dari 16 juta suara, mengungguli kandidat presiden yang berada di posisi kedua, Leni Robredo. Ini kemenangan mayoritas pertama sejak revolusi 1986 yang menggulingkan kediktatoran mendiang ayahnya selama dua dekade.
Memilih Anak Presiden Pendahulu sebagai Wakil
Prabowo memilih Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sebagai wakil presiden. Kemenangan Prabowo tak lepas dari pengaruh Jokowi yang sangat besar di Indonesia.
Sementara Bongbong memilih Sara Duterte-Carpio, putri Presiden berkuasa saat itu, Rodrigo Duterte, sebagai pasangannya. Sara memanfaatkan dukungan luas ayahnya dan membantu Marcos untuk membuat terobosan di wilayah pemilih baru.
Berasal dari Lingkungan Penguasa Terlama
Prabowo adalah mantan menantu Presiden Kedua RI, Soeharto, yang memiliki masa jabatan terpanjang di Indonesia, yaitu 32 tahun. Soeharto dianggap sebagai presiden yang sangat berkuasa di Indonesia, mengawasi pemerintahan yang represif selama puluhan tahun sebelum dipaksa mundur saat terjadi protes massal dan krisis ekonomi pada 1998.
Bongbong adalah putra Ferdinand Marcos Sr yang mudur secara memalukan ke pengasingan selama " kekuatan rakyat" pemberontakan, 36 tahun lalu. Meskipun telah jatuh dari kekuasaannya, keluarga Marcos yang pernah berkuasa selama 20 tahun kembali dari pengasingan pada tahun 1990-an dan tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam politik Filipina, mempertahankan pengaruhnya dengan kekayaan yang besar dan koneksi yang luas.
Ucapan Terima Kasih
Dalam pidato kemenangannya, Prabowo berterima kasih kepada mendiang mantan mertuanya, Soeharto.
"Mengenai presiden kedua, saya mengenalnya dengan baik," katanya saat penonton di stadion olahraga Senayan bergemuruh. "Kenapa kalian tertawa? Kalian tidak percaya? Dengan presiden kedua, saya sering makan siang dengan beliau."
Bongbong juga memuji ayahnya, mendiang diktator, dalam pidatonya.
“Saya pernah mengenal seseorang yang melihat betapa sedikit kemajuan yang telah dicapai sejak kemerdekaan. Di negeri yang penduduknya mempunyai potensi prestasi terbesar, namun tetap miskin. Tapi dia menyelesaikannya. Terkadang dengan dukungan yang dibutuhkan, terkadang tanpa dukungan. Begitu juga dengan putranya – Anda tidak akan mendapat alasan dari saya,” katanya.