TEMPO.CO, Jakarta - Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan rezimnya terbuka untuk meningkatkan hubungannya dengan Jepang. Kim Yo Jong juga mengundang pemimpin Jepang Perdana Menteri Fumio Kishida ke Pyongyang, Kamis.
Pernyataan Kim Yo-jong tercetus setelah Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan dalam pidatonya pekan lalu bahwa dia merasakan “kebutuhan yang kuat” untuk mengubah hubungan saat ini antara Tokyo dan Pyongyang. Kishida menambahkan Jepang saat ini sedang melakukan aktivitas terkait.
"Saya pikir tidak ada alasan untuk tidak menghargai pidatonya baru-baru ini sebagai pidato yang positif, jika hal itu didorong oleh niatnya yang sebenarnya untuk dengan berani melepaskan diri dari belenggu masa lalu dan meningkatkan hubungan Korea Utara-Jepang," kata Kim Yo-jong dalam laporan berbahasa Inggris oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Kim Yo-jong menambahkan ada kemungkinan bahwa kunjungan perdana menteri Jepang ke Pyongyang akan terjadi, bila Tokyo dapat menanggalkan kebiasaan buruknya yang tidak masuk akal, dengan membatasi Korut atas hak sahnya membela diri. Maupun tidak memberikan halangan seperti isu penculikan yang dinilainya sudah terselesaikan.
Isu penculikan telah menjadi salah satu halangan utama dalam normalisasi diplomasi antara Korea Utara dan Jepang selama beberapa dekade.
Jepang mengeklaim telah mengkonfirmasi penculikan 17 warga Jepang oleh Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an untuk pendidikan bahasa bagi mata-mata Korea Utara.
“Saya pikir kepemimpinan negara kita masih belum mempunyai gagasan untuk memperbaiki hubungan Korea Utara-Jepang dan tidak tertarik untuk melakukan kontak,” katanya.
"Penting untuk memperhatikan niat tersembunyi Perdana Menteri Kishida di masa depan," ujar Kim Yo-jong menambahkan.
Sementara itu, sebuah media Jepang melaporkan awal pekan ini bahwa Kishida sedang mempertimbangkan untuk mengunjungi Korea Selatan pada akhir Maret dan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Yoon Suk-yeol, yang akan menandai kunjungan kedua pemimpin Jepang itu.
Pilihan Editor: Adik Kim Jong Un: Korea Utara Langsung Menyerang jika Diprovokasi
REUTERS