Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri di Israel Kompak Tolak Pembentukan Negara Palestina

image-gnews
Bendera AS dan bendera Israel yang dikibarkan oleh masyarakat saat demonstrasi untuk menunjukkan dukungan kepada Presiden AS Joe Biden, karena tidak mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih, di depan Konsulat AS di Tel Aviv, Israel , 30 Maret 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Bendera AS dan bendera Israel yang dikibarkan oleh masyarakat saat demonstrasi untuk menunjukkan dukungan kepada Presiden AS Joe Biden, karena tidak mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih, di depan Konsulat AS di Tel Aviv, Israel , 30 Maret 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri-menteri di pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak pembentukan negara Palestina. Penolakan itu muncul setelah Washington Post mewartakan Amerika Serikat mengajukan rencana mendirikan negara Palestina.

 
“Kami sama sekali tidak akan menyetujui rencana ini, yang mengatakan warga Palestina berhak mendapatkan hadiah atas pembantaian mengerikan yang mereka lakukan terhadap kami: sebuah negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” kata Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Kamis, 15 Februari 2024.

 
Dia mengatakan Negara Palestina merupakan ancaman nyata terhadap Negara Israel, “sebagaimana terbukti pada 7 Oktober”. Menteri itu merujuk pada tanggal Hamas melancarkan serangan lintas batas yang menewaskan 1.139 orang dan menyandera 250 lainnya di Israel selatan.

 
Dalam cuitan selanjutnya, Smotrich menambahkan pada pertemuan kabinet politik dan keamanan yang berlangsung pada Kamis, 15 Februari 2024, ia akan menuntut keputusan tegas yang menyatakan Israel menentang pembentukan negara Palestina dan penerapan sanksi terhadap lebih pemukim.
 

The Washington Post pada Kamis, 15 Februari 2024, mewartakan Amerika Serikat dengan sekelompok kecil negara-negara Arab tengah bergegas menyelesaikan rencana paska-perang komprehensif untuk perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina, termasuk pembentukan negara Palestina. Negara-negara Arab tersebut mencakup Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Qatar dan Arab Saudi. Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan inisiatif politik apa pun yang tidak dimulai dengan negara Palestina sebagai anggota penuh PBB “pasti gagal”.
 

Pembantu pemerintahan Netanyahu lainnya juga masing-masing mengeluarkan pernyataan terpisah yang senada dengan Smotrich. Mereka adalah Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, Menteri Urusan Diaspora Amichai Chikli, Menteri Pendidikan Yoav Kisch dan anggota parlemen Matan Kahana dari kubu penantang utama Netanyahu, Benny Gantz.

 
“Ini adalah sebuah bencana, untuk memberi penghargaan kepada Palestina setelah 7 Oktober dengan mendirikan sebuah negara,” kata Chikli dari partai Likud Netanyahu kepada Radio Angkatan Darat.

Sedangkan Ben-Gvir dalam sebuah cuitan di X menulis "1.400 orang dibunuh dan dunia ingin memberi mereka sebuah negara. tidak akan terjadi!"

 
Menurut penghitungan otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel di Gaza telah menewaskan 28.340 orang dan membuat 67.984 lainnya luka-luka sejak 7 Oktober. Sebanyak 1,7 juta atau lebih dari 75 persen populasi Gaza menjadi pengungsi internal sejak itu berdasarkan data terbaru dari badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 
Hanya sebagian kecil dari dua juta lebih warga Palestina menjadi warga negara di bawah pemerintahan Israel. Otoritas Palestina selama bertahun-tahun telah menyerukan diakhirinya pendudukan Israel dan perluasan pemukiman di Tepi Barat – salah satu wilayah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah pada 1967 – di mana mereka ingin membentuk sebuah negara yang mencakup Yerusalem Timur dan Gaza.

 
Warga Palestina dan komunitas internasional sebagian besar menganggap permukiman tersebut ilegal. Israel membantah hal ini dengan alasan adanya kaitan sejarah, alkitabiah dan politik dengan Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REUTERS

Pilihan editor: Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.


Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 jam lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bersama Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, menghadiri rapat kabinet mingguan di kantor perdana menteri di Yerusalem, 18 Juni 2023. Ohad Zwigenberg/Pool via REUTERS
Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah


Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

2 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.


Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

3 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.


Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

3 jam lalu

Mahasiswa Universitas California Berkeley (UC Berkeley) menempati tenda perkemahan di depan Sproul Hall, gedung administrasi kampus saat mereka memprotes hubungan investasi UC Berkeley dengan Israel, di Berkeley, California, AS, 23 April 2024. Lebih dari 34,000 warga Palestina dan lebih dari 1,450 warga Israel telah terbunuh, menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sejak militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober 2023, dan operasi Israel di Gaza dan Tepi Barat yang mengikutinya. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.


Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 jam lalu

Para pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di Gaza dan para pengunjuk rasa pro-Israel bentrok selama demonstrasi di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas California Los Angeles (UCLA) di Los Angeles, California, AS 28 April. 2024. REUTERS/David Swanson
Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina


AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 jam lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza


Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 jam lalu

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS
Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza


Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

4 jam lalu

Ketua UNRWA Philippe Lazzarini. REUTERS
Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan


Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

6 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza