TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Kataib Hizbullah, kelompok bersenjata dukungan Iran di Irak yang dituduh Pentagon menyerang pasukannya, tewas dalam serangan Amerika Serikat pada hari Rabu, 7 Februari 2024.
“Pasukan (AS) melakukan serangan sepihak di Irak sebagai tanggapan atas serangan terhadap anggota militer AS, menewaskan seorang komandan Kataib Hizbullah yang bertanggung jawab merencanakan dan berpartisipasi langsung dalam serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut,” kata pernyataan militer AS, Kamis.
Namun mereka tidak menyebutkan nama komandannya. Serangan itu tidak ada indikasi adanya korban sipil.
Dua sumber keamanan, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan komandan yang dimaksud adalah Abu Baqir al-Saadi, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak terhadap sebuah kendaraan di Baghdad timur.
Salah satu sumber mengatakan tiga orang tewas dan kendaraan yang menjadi sasaran digunakan oleh Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak, sebuah badan keamanan negara yang terdiri dari puluhan kelompok bersenjata, banyak di antaranya dekat dengan Iran.
Pejuang dan komandan Kataib Hizbullah adalah bagian dari PMF. Tiga tentara AS tewas pada bulan Januari dalam serangan pesawat tak berawak di dekat perbatasan Yordania-Suriah yang menurut Pentagon memiliki “jejak kaki” Kataib Hizbullah.
Kelompok tersebut kemudian mengumumkan penghentian operasi militer terhadap pasukan AS di wilayah tersebut. Namun pernyataan itu tidak menghapus dendam AS.
Irak dan Suriah hampir setiap hari menyaksikan serangan antara kelompok bersenjata garis keras yang didukung Iran dan pasukan AS yang ditempatkan di wilayah tersebut sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober.
AS menyerang kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah akhir pekan lalu dalam apa yang disebutnya hanyalah awal dari tanggapan mereka terhadap pembunuhan tiga tentara AS.
Pada bulan Januari, serangan pesawat tak berawak AS menewaskan seorang komandan senior milisi di Baghdad tengah, sebuah serangan yang menurut Washington terjadi sebagai respons terhadap serangan pesawat tak berawak dan roket terhadap pasukannya.
Pada hari Rabu, pasukan khusus Irak bersiaga tinggi di Bagdad dan unit-unit lainnya dikerahkan di dalam Zona Hijau yang menampung misi diplomatik internasional termasuk kedutaan AS, kata sumber keamanan.
REUTERS
Pilihan Editor Sekjen PBB Diminta Usut Kegagalan Pelapor Khusus PBB untuk Genosida dalam Konflik Gaza