TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan di negara-negara Timur Tengah kembali memuncak setelah serangkaian serangan intensif Israel terhadap Hizbullah dan sekutunya di Lebanon.
Pembunuhan terbaru wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, dan komandan senior Hizbullah pun menimbulkan risiko konflik lebih besar.
Situasi Terkini Suriah
Menurut New Arab, serangan yang menewaskan petinggi Hizbullah ini juga dapat berdampak pada Suriah, di mana Hizbullah memiliki peran kuat dan aliansi yang signifikan. Meskipun Suriah dapat memberikan bentuk penyangkalan, kemungkinan tidak akan melindungi Hizbullah atau Lebanon dari balasan Israel.
Suriah telah menjadi sasaran serangan Israel selama bertahun-tahun, terlebih di pangkalan Korps Garda Revolusi Islam. Namun berdasarkan keterangan The Guardian, kejadian-kejadian tersebut telah meningkat secara dalam beberapa bulan terakhir, tepatnya usai serangan 7 Oktober yang dilancarkan Hamas terhadap Israel.
Berbagai serangan Israel terhadap Suriah tersebut tak jarang menimbulkan korban jiwa. Menurut Reuters, tiga anggota Hizbullah tewas atas serangan Israel pada 8 Desember 2023. Dan pada 29 Januari 2024, serangan Israel di Suriah menewaskan 7 orang, termasuk pejuang pro-Iran.
Respons Suriah
Hingga saat ini, pemerintah Suriah merespons konflik antara Israel dan Gaza dengan mengeluarkan pernyataan yang mengecam dan berkolaborasi dengan entitas regional dan internasional untuk mengurangi ketegangan. Sikap menahan diri ini disebabkan oleh kurangnya sumber daya yang dimiliki Assad dan keengganan untuk terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Israel.
Meskipun demikian, garis depan Suriah dengan Israel mengalami peningkatan aktivitas. Dalam hal ini, Teheran, bukan Damaskus, yang menentukan tindakan. Dominasi Iran menjadi jelas melalui seringnya serangan terhadap wilayah yang dikuasai Israel yang dilancarkan oleh kelompok-kelompok dukungan Iran yang beroperasi dari Suriah, meskipun Presiden Suriah Bashar Assad tampak ragu-ragu.
Suriah mungkin menawarkan keuntungan strategis, namun kemungkinan besar tidak akan melindungi Hizbullah atau Lebanon dari balasan Israel. Selain itu, langkah tersebut dapat memiliki dampak serius bagi Suriah, yang berpotensi menempatkannya di ambang konflik regional yang dipicu oleh sekutu Iran. Meskipun dukungan yang kuat dari rakyat Suriah untuk Palestina, digunakan sebagai alat oleh pihak lain tidak sesuai dengan bagaimana mereka akan memilih untuk mengekspresikan solidaritas.
NEW ARAB | REUTERS | AHRAM
Pilihan editor: Hizbullah Siap Perang Tanpa Batas dengan Israel di Gaza