Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasukan Israel Nyamar Jadi Dokter Bunuh 3 Warga Palestina, Pakar: Langgar Hukum Internasional!

Reporter

image-gnews
Tangkapan vieo saat tentara Israel menyamar dan menyusup ke dalam Rumah Sakit di Jenin, di Tepi Barat, 30 Januari 2024. Dalam penyusupan tersebut, tentara Israel menembak mati 3 warga Palestina di dalam Rumah Sakit tersebut. Video obtained by Reuters
Tangkapan vieo saat tentara Israel menyamar dan menyusup ke dalam Rumah Sakit di Jenin, di Tepi Barat, 30 Januari 2024. Dalam penyusupan tersebut, tentara Israel menembak mati 3 warga Palestina di dalam Rumah Sakit tersebut. Video obtained by Reuters
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPasukan Israel mungkin melanggar hukum internasional saat menyamar menjadi dokter dan membunuh tiga warga Palestina yang dirawat di rumah sakit di Tepi Barat.

Pasukan Israel (IDF) mungkin telah melanggar hukum internasional saat menyamar menjadi dokter, tenaga medis hingga wanita berhijab dan membunuh tiga warga Palestina yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Jenin, Tepi Barat.

Hal ini diungkapkan sejumlah pakar kepada ABC News pada Rabu 31 Januari 2024.

Anggota IDF menyamar sebagai dokter dan pasien untuk menyusup ke Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin pada Senin pekan ini dan membunuh tiga pria Palestina yang diklaim oleh Hamas dan Jihad Islam sebagai anggotanya. Hal ini diungkapkan Dr. Wisam Sebehat, direktur umum Kementerian Kesehatan Palestina di Jenin , kepada ABC News.

Salah satu anggota IDF membawa kursi roda, dua orang membawa boneka dalam kereta bayi, beberapa orang mengenakan pakaian perawat, satu lagi mengenakan pakaian dokter, dan beberapa lainnya mengenakan pakaian sipil, kata Sebehat.

Dokter dan pasien diberikan “status dilindungi” dalam konflik bersenjata berdasarkan Konvensi Jenewa.

Para ahli mengakui bahwa pada akhirnya Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) adalah badan yang dapat menentukan apakah hukum internasional dilanggar dalam penggerebekan tersebut.

Namun, mereka menunjuk pada unsur-unsur Statuta Roma, perjanjian yang mengatur ICC, dan studi tentang aturan-aturan kebiasaan internasional serta hukum kemanusiaan yang mungkin dilanggar IDF dalam melakukan serangan tersebut.

Amerika Serikat, Israel, Cina, India, Rusia – totalnya sekitar 40 negara – tidak menandatangani Statuta Roma dan bukan anggota ICC, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri.

ICC berbeda dengan Mahkamah Internasional (ICJ), yang mengeluarkan keputusan awal pekan lalu dalam kasus yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel. Afsel menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.

ICC dapat “menerapkan yurisdiksi” dalam bentuk pemeriksaan pendahuluan, investigasi dan, kadang-kadang, pengadilan, atas “genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan atau kejahatan perang,” kata para pakar.

Israel bukan anggota ICC dan menolak yurisdiksi pengadilan tersebut, namun jaksa ICC telah menyelidiki tindakan Israel terhadap warga Palestina sebelumnya.

Merupakan pelanggaran hukum internasional jika berpura-pura mendapatkan status dilindungi, dalam hal ini, dengan menyamar sebagai dokter atau pasien, “untuk mengundang kepercayaan pihak lawan dan kemudian melanjutkan dengan membunuh atau melukai mereka,” Aurel Sari, profesor asosiasi hukum publik internasional di Universitas Exeter, kepada ABC News.

Hal ini melanggar larangan membunuh atau melukai musuh dengan melakukan pengkhianatan, kata Sari.

“Aturan tersebut merupakan bagian dari hukum kebiasaan internasional baik dalam konflik bersenjata internasional maupun non-internasional, yang berarti Israel terikat olehnya,” kata Sari.

Berdasarkan laporan, tampaknya pasukan Israel yang terlibat dalam operasi di Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin memang melakukan pelanggaran hukum konflik bersenjata, tambah Sari.

Tidak jelas apakah IDF menggunakan penyamaran untuk mendapatkan akses ke rumah sakit atau untuk mendapatkan kepercayaan dari musuh yang mereka targetkan secara langsung.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemungkinan pelanggaran hukum internasional lainnya yang mungkin dilakukan IDF dalam kasus ini adalah pelanggaran larangan menyerang kombatan yang tidak berdaya karena luka atau sakit, atau menyerang “hors de Combat,” kata profesor hukum internasional Tom Dannenbaum kepada ABC News.

Salah satu pria Palestina yang terbunuh, Basel Ghazawi, sedang dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina dan mengalami kelumpuhan, kata Sebehat.

IDF membantah laporan bahwa Ghazawi lumpuh.

Ghazawi sempat dirawat di rumah sakit selama tiga bulan. Dia terluka setelah serangan pesawat tak berawak di Jenin pada Oktober, kata Sebehat.

Kakak laki-lakinya, Muhammad Ghazawi, dan teman mereka, Muhammed Jalamneh, berada di kamar rumah sakit bersama Basel Ghazawi ketika ketiganya dibunuh oleh IDF, menurut Sebehat.

“Pejuang yang menjadi tidak mampu karena luka atau penyakit dilindungi dari serangan sebagai orang yang ‘hors de Combat’,” menurut hukum internasional, kata Dannenbaum.

“Jelas, seseorang yang lumpuh tidak mempunyai kemampuan dalam hal tersebut, sehingga serangan terhadap orang tersebut akan dilarang. Melanggar larangan tersebut akan menjadi kejahatan perang.”

IDF menuduh Jalamneh mentransfer senjata dan amunisi "kepada teroris untuk mendorong serangan penembakan dan merencanakan serangan yang terinspirasi oleh serangan teror Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober", kata IDF dalam sebuah pernyataan tentang serangan itu.

“Bersama Jalamneh, dua teroris tambahan yang bersembunyi di dalam rumah sakit berhasil dilumpuhkan,” kata IDF dalam pernyataannya. IDF tidak merinci mengapa dua orang lainnya terbunuh namun mengatakan ketiga orang tersebut adalah anggota Hamas.

“Untuk waktu yang lama, tersangka yang dicari bersembunyi di rumah sakit dan menggunakannya sebagai basis untuk merencanakan kegiatan teroris dan melakukan serangan teror, sementara mereka berasumsi bahwa eksploitasi rumah sakit akan berfungsi sebagai perlindungan terhadap kegiatan kontraterorisme pasukan keamanan Israel,” kata IDF.

IDF telah berulang kali mengklaim bahwa Hamas menggunakan rumah sakit di Gaza untuk menutupi kegiatan teroris. IDF mengatakan pihaknya hanya menargetkan Hamas dan militan lainnya di Gaza dan menuduh bahwa Hamas sengaja berlindung di belakang warga sipil, namun hal ini dibantah oleh kelompok tersebut.

ICC pada akhirnya akan menjadi badan yang dapat menentukan apakah kejahatan perang telah dilakukan atau jika hukum internasional dilanggar dalam serangan ini. Pada Maret 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Vladimir Putin atas kejahatan terkait invasi ke Ukraina.

“Untuk menyimpulkan bahwa kejahatan perang telah dilakukan, pengadilan pidana sering melakukan investigasi dan penilaian selama bertahun-tahun,” Robert Kolb, profesor hukum internasional publik dan organisasi internasional di Universitas Jenewa, mengatakan kepada ABC News.

Lebih dari 26.000 orang tewas di Gaza dan lebih dari 65.000 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Di Israel, setidaknya 1.140 orang tewas dan 6.900 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut kantor perdana menteri Israel. Para pejabat Israel mengatakan 556 tentara Pasukan Pertahanan Israel telah tewas, termasuk 221 orang sejak operasi darat di Gaza dimulai.

Pilihan Editor: Tentara Israel Menyamar Jadi Dokter Saat Gerebek Rumah Sakit Terekam CCTV

ABC NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

15 menit lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza


Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 jam lalu

Para hakim dan delegasi duduk di ruang sidang saat Nikaragua akan meminta Mahkamah Internasional pada hari Senin untuk memerintahkan Berlin menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan membatalkan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, di Den Haag, Belanda, 8 April 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.


Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

13 jam lalu

Pesawat siluman pengebom B-21 Raider Amerika Serikat yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas untuk pertama kali di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, di Palmdale, California, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Swanson
Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional


Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

16 jam lalu

Dua anak perempuan menangis setelah serangan udara Israel terhadap rumah-rumah di Rafah di selatan Jalur Gaza 12 Desember 2023. Setidaknya dua ibu terbunuh setiap 60 menit, sementara tujuh perempuan terbunuh setiap dua jam di daerah kantong yang terkepung tersebut, kata para dokter di wilayah tersebut kepada organisasi tersebut. REUTERS/Fadi Shana
Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.


Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

17 jam lalu

Truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza menunggu di Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina


Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

18 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

19 jam lalu

Seorang imam salat memberikan khotbah di depan perkemahan mahasiswa di Sproul Hall di kampus Universitas California Berkeley di Berkeley, California, AS, 26 April 2024. Para pengunjuk rasa mahasiswa Pro-Palestina menyatakan pendudukan perkemahan akan berlanjut sampai sekolah memenuhi tuntutan mereka dengan melakukan divestasi di Israel. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.


Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

23 jam lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.


Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?


Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Kamera milik jurnalis Reuters Issam Abdallah yang terbunuh pada tanggal 13 Oktober oleh investigasi Reuters yang ditemukan sebagai awak tank Israel, ditampilkan dalam konferensi pers oleh Amnesty International dan Human Rights Watch saat mereka merilis temuan dari penyelidikan mereka terhadap serangan tersebut. serangan mematikan 13 Oktober oleh Israel di Lebanon selatan, di Beirut, Lebanon, 7 Desember 2023. REUTERS/Emilie Madi
Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.