Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ICJ Akan Putuskan Yurisdiksi Kasus Genosida Rusia Lawan Ukraina

image-gnews
Pandangan umum Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda 11 Desember 2019. REUTERS/Yves Herman
Pandangan umum Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda 11 Desember 2019. REUTERS/Yves Herman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mahkamah Internasional (ICJ) akan membacakan putusan terkait yurisdiksi dalam kasus tuduhan genosida yang melibatkan Rusia dan Ukraina pada Jumat, 2 Februari 2024.

Putusan ini berarti Mahkamah akan menentukan apakah mereka memiliki yurisdiksi untuk mengadili kasus tersebut.

Dalam kasus ini, Ukraina menuduh Rusia melanggar hukum internasional karena mengatakan invasi mereka dilancarkan untuk menghentikan dugaan genosida. Rusia sempat menyampaikan keberatan awal atas kasus ini.

“Sidang umum akan berlangsung pada pukul 3 sore di Istana Perdamaian di Den Haag, di mana Hakim Joan E. Donoghue, Ketua Mahkamah, akan membacakan Putusan Mahkamah,” demikian keterangan pers ICJ tertanggal Senin, 29 Januari 2024.

Ukraina membawa kasus ini ke ICJ beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan puluhan ribu tentara untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Dalam sidang pada September lalu, pengacara Moskow mendesak hakim untuk membatalkan kasus tersebut, dengan mengatakan bahwa argumen hukum Kyiv memiliki kelemahan.

Kyiv menuding Rusia melanggar Konvensi Genosida 1948 karena negara pimpinan Putin tersebut mengatakan invasi mereka dibenarkan untuk menghentikan dugaan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.

Ukraina mengatakan tidak ada risiko genosida di Ukraina timur, tempat mereka memerangi pasukan yang didukung Rusia sejak 2014. Sementara, Moskow mengatakan Ukraina menggunakan kasus ini sebagai jalan berputar-putar untuk mendapatkan putusan pengadilan mengenai legalitas keseluruhan tindakan militer Rusia di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

ICJ pada Jumat lalu memerintahkan Israel untuk berupaya mencegah tindakan genosida dalam perangnya melawan militan Hamas di Gaza, dan berbuat lebih banyak untuk membantu warga sipil.

Hakim tidak menyerukan gencatan senjata segera seperti diminta oleh Afrika Selatan, yang menyeret Israel ke pengadilan tersebut.

Pengadilan pada akhir pekan lalu tidak memutuskan inti kasusnya, yaitu apakah genosida telah terjadi di Gaza. Namun mereka mengakui hak warga Palestina di Gaza untuk dilindungi dari tindakan genosida.

Jika pada Jumat nanti ICJ memutuskan bahwa kasus Ukraina-Rusia dapat dilanjutkan, maka diperlukan waktu berbulan-bulan sebelum sidang berikutnya dapat dijadwalkan.

Pada Rabu 31 Januari 2024, ICJ akan memutuskan kasus lain yang diajukan oleh Ukraina terhadap Rusia yang menuduh Moskow melanggar perjanjian anti-terorisme dan anti-diskriminasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sehubungan dengan jatuhnya pesawat MH17 pada Juli 2014. Rusia telah membantah terlibat dalam insiden tersebut.

Pilihan Editor: Liga Arab Rapat Darurat untuk Bahas Putusan ICJ

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

2 jam lalu

Sistem pertahanan udara Patriot memiliki empat rudal per peluncur. Rudal disimpan dan diluncurkan dari tabung aluminium yang diperkuat pada sudut tetap. Dibutuhkan 30 menit untuk mempersiapkan sistem untuk menembak. Foto : Mitary-today
Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.


Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

20 jam lalu

Seorang tentara AS mengambil foto pengiriman tank Abrams M1A1 buatan AS pertama yang tiba di negara itu berdasarkan kesepakatan yang diselesaikan pada tahun 2022, di pelabuhan di Szczecin, Polandia, 28 Juni 2023. Cezary Aszkielowicz/ Agencja Wyborcza .pl melalui REUTERS
Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS


WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

21 jam lalu

Seorang pengunjuk rasa yang mengenakan topeng Presiden Rusia Vladimir Putin memegang uang kertas palsu saat ia berdiri di depan poster Alexei Navalny menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa, Swiss, 15 Juni 2021. [REUTERS /Denis Balibouse]
WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

1 hari lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

2 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

3 hari lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.