TEMPO.CO, Jakarta - Serangan terhadap pasukan Amerika Serikat di Yordania yang menyebabkan 3 tentara tewas dan puluhan lainnya luka-luka, Minggu, 28 Januari 2024, dimanfaatkan pesaing Presiden Joe Biden dalam kampanye Pilpres 2024.
Penentang Biden dari Partai Republik memanfaatkan serangan itu sebagai bukti kegagalan presiden dari Partai Demokrat tersebut dalam menghadapi Iran ketika proksinya menyerang pasukan AS di seluruh wilayah.
“Satu-satunya jawaban atas serangan-serangan ini adalah pembalasan militer yang dahsyat terhadap pasukan teroris Iran. Jika tidak, maka hal ini akan menegaskan Joe Biden sebagai seorang pengecut,” kata Senator Partai Republik Tom Cotton dalam sebuah pernyataan.
Pemimpin Partai Republik di Senat AS, Mitch McConnell, mengatakan kelambanan Biden semakin menguatkan musuh-musuh Amerika di Timur Tengah.
“Waktu untuk mulai menanggapi agresi ini dengan serius adalah jauh sebelum orang-orang Amerika yang lebih berani kehilangan nyawa mereka,” kata McConnell.
Seorang pejabat senior kelompok militan Palestina Hamas yang didukung Iran, Sami Abu Zuhri, secara langsung menghubungkan serangan itu dengan kampanye Israel di Gaza.
“Pembunuhan tiga tentara Amerika merupakan pesan kepada pemerintah AS bahwa jika pembunuhan terhadap warga tak berdosa di Gaza tidak dihentikan, maka seluruh bangsa harus menghadapinya,” katanya kepada Reuters.
“Agresi Amerika-Zionis yang terus berlanjut di Gaza mampu memperburuk situasi di wilayah tersebut.”
Militer AS mengatakan serangan itu terjadi di sebuah pangkalan di timur laut Yordania, dekat perbatasan Suriah. Pihaknya tidak menyebutkan nama pangkalan tersebut, namun seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengidentifikasinya sebagai Menara 22 di Yordania.
Aktivitas militer AS di Yordania dapat menjadi isu sensitif, terutama pada saat ketegangan meningkat akibat konflik Israel-Hamas, karena meningkatnya kekhawatiran di Yordania mengenai meluasnya perang.
Pemerintah Yordania hanya mengatakan bahwa serangan itu terjadi di “pos terdepan” di sepanjang perbatasannya dengan Suriah.
Akhir tahun lalu, Amman meminta Washington untuk mengerahkan sistem pertahanan udara Patriot untuk meningkatkan pertahanan perbatasannya.
Amman telah meminta lebih banyak bantuan untuk mengatasi drone yang digunakan dalam perang narkoba bernilai miliaran dolar di sepanjang perbatasan dengan Suriah, yang menurut Amman dilakukan oleh milisi pro-Iran yang berkuasa di Suriah selatan.
Kerajaan ini memiliki ratusan pelatih Amerika di negaranya dan mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan Amerika sepanjang tahun.
REUTERS
Pilihan Editor Turki Prihatin Pendanaan ke UNRWA Dihentikan