TEMPO.CO, Jakarta - Kepala staf gabungan Korea Selatan (JCS) pada Minggu, 28 Januari 2024, mengumumkan Korea Utara telah meluncurkan sejumlah rudal jelajah ke lepas pantai timur Korea Utara. Ini adalah peluncuran kedua dalam tempo kurang dari sepekan.
Rudal jelajah dilepaskan sekitar pukul 8 pagi waktu setempat pada Sabtu, 27 Januari 2024. JCS mengatakan peristiwa peluncuran ini sekarang dianalisis oleh intelijen Amerika Serikat dan Korea Selatan, tanpa secara spesifik menyebutkan berapa banyak rudal yang telah ditembakkan.
“Sambil memperkuat pengawasan dan kewaspadaan, militer kami sedang bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk memantau tanda-tanda dan aktivitas dari Korea Utara,” demikian pernyataan JCS.
Peluncuran rudal jelajah ini, dilakukan beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan apa yang disebut rudal jelajah strategis baru Pulhwasal-3-31, yang menunjukkan rudal tersebut punya kemampuan nuklir.
Korea Utara sedang meningkatkan konfrontasi dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Namun secara resmi Washington dan Seoul mengatakan mereka belum menangkap tanda-tanda Pyongyang akan mengambil tindakan militer dalam waktu dekat.
Sejumlah analis memprediksi Pemerintahan Kim Jong Un tampaknya masuk akan melanjutkan atau bahkan meningkat langkah-langkah provokatif setelah Korea Utara membuat kemajuan dalam pengembangan rudal balistik dan meningkatkan kerja sama dengan Rusia serta membatalkan tujuannya selama puluhan tahun untuk bersatu kembali dengan Korea Utara.
Sedangkan kantor berita Pemerintah Korea Utara KCNA pada Minggu pagi, 27 Januari 2024, menuliskan serangkaian latihan militer yang dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam beberapa pekan terakhir, dan Pyongyang konsekuensi tanpa ampun atas latihan militer itu.
“Kenyataan bahwa latihan perang nuklir terhadap Korea Selatan tengah berlangsung sejak awal tahun baru – itu sungguh gila-gilaan. Ini menuntut kita sepenuhnya siap terhadap perang yang mematikan,” demikian pemberitaan dispatch. Pada September 2021, Korea Utara untuk pertama kali menjalankan uji coba rudal jelajah dengan kemungkinan kemampuan serangan nuklir
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Gubernur Bank Sentral Italia Minta Mata Uang Euro Jangan Jadi Alat untuk Jatuhkan Sanksi
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini