TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa negara Barat telah bergabung melawan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, dan memotong dana yang dialokasikan untuk organisasi tersebut setelah Israel menuduh 12 karyawannya berpartisipasi dalam Opera. si Banjir Al Aqsa pada 7 Oktober.
Amerika Serikat dan Kanada memimpin langkah tersebut, dan Finlandia, Australia, Inggris, dan Italia mengikuti langkah tersebut pada hari Sabtu, mengungkapkan bahwa negara mereka akan menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus membantah semua tuduhan itu dalam sebuah pos di X.
“Klaim palsu seperti itu berbahaya dan dapat membahayakan staf kami yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melayani kelompok rentan.”
Hamas juga mengutuk tindakan tersebut dan memperluas dukungannya kepada UNRWA, dengan mengatakan bahwa mereka tidak boleh tergoyahkan oleh tuduhan tidak berdasar ini dan “tidak menyerah pada pemerasan dan ancaman pendudukan Israel, dan upaya mereka untuk memutus jalur kehidupan rakyat Palestina.”
Kelompok Perlawanan ini juga mengecam upaya pendudukan Israel yang menghentikan segala bentuk bantuan kepada warga Palestina di tengah genosida kejam yang mereka lakukan di Gaza, terutama karena semua pengiriman bantuan secara aktif dihalangi oleh pasukan mereka.
Tampaknya Israel sedang mengarang narasi yang secara aktif memasukkan organisasi bantuan ke dalam daftar hitam untuk semakin menambah penderitaan di Gaza.
UNRWA telah menjadi sasaran pengeboman Israel sejak dimulainya genosida.
Agresi Israel terhadap sebuah fasilitas di Gaza selatan, yang menampung sekitar 800 pengungsi, mengakibatkan sembilan orang tewas dan 75 lainnya terluka, seperti dilansir UNRWA dalam sebuah pernyataan pada Rabu.
“Info Terkini - serangan terhadap Pusat Pelatihan Khan Younis sore ini. Dua peluru tank menghantam sebuah gedung yang menampung 800 orang. Laporan sekarang sembilan orang tewas dan 75 luka-luka. Tim UNRWA dan WHO mencoba mencapai pusat tersebut dengan rute yang disepakati dengan tentara Israel, diblokir dengan permukaan tanah yang turun,” kata Direktur UNRWA di Gaza Thomas White dalam pernyataannya.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini mengungkapkan bahwa agresi Israel secara terpisah pada Senin terhadap tempat penampungan PBB lainnya di Khan Younis mengakibatkan enam orang pengungsi tewas sebagai martir.
Hingga saat ini, hanya 4 dari 22 fasilitas UNRWA yang masih beroperasi di Gaza.
AL MAYADEEN
Pilihan Editor: DK PBB Bersidang Minggu Depan setelah Putusan ICJ tentang Gaza