TEMPO.CO, Jakarta - Hamas menyerukan pada PBB, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan WHO agar segera mengambil langkah cepat untuk melindungi komplek rumah sakit Nasser dan rumah sakit al-Amal di Khan Yunis, wilayah selatan Gaza. Wilayah tersebut dalam pengepungan Israel.
Dalam beberapa hari terakhir, drone-drone Israel mengincar sejumlah rumah sakit. Sedangkan militer Israel terus menjatuhkan bom dari udara dan melepaskan tembakan ke area rumah sakit. Kondisi ini membahayakan nyawa pasien, tenaga kesehatan dan ribuan warga yang mengungsi.
“Kami menyerukan pada PBB dan institusi-institutsinya, ICRC dan WHO agar segera mengambil langkah nyata dan memenuhi tanggung jawab mereka,” demikian keterangan Hamas.
Hamas dalam keterangannya menambahkan mengincar rumah sakit dengan sengaja dan terus-menerus adalah kejahatan perang yang terdokumentasi, di mana seluruh dunia menyaksikan dan ini bagian dari genosida yang sistematis terhadap warga di Jalur Gaza. Serangan ke Gaza ini, mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat – mitra dalam segala kejahatan dan kekerasan ini.
Sebelumnya pada Selasa, 23 Januari 2024, Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyatakan militer Israel telah mengisolasi komplek rumah sakit Nasser. Kondisi ini telah mempersulit transfer untuk kasus-kasus kritis keluar dari rumah sakit ini.
Sedangkan Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) pada Selasa, 23 Januari 2024 memperingatkan Jalur Gaza akan kehabisan berdarah sampai mati karena akses kemanusiaan ke wilayah itu ditutup (oleh Israel). Penolakan akses kemanusiaan masuk Gaza berulang kali sama dengan menghalang-halangi operasi penyelamantan jiwa.
Israel telah melancarkan serangan mematikan ke Jalur Gaza sejak terjadi serangan lintas-perbatasan oleh Hamas, yang diklaim Tel Aviv menewaskan 1.200 orang. Akan tetapi, surat kabar Haaretz mewartakan sejumlah helikopter dan tank-tank militer Israel sendiri yang faktanya membunuh sekitar 1.139 tentara dan warga sipil yang kemudian diklaim Israel dibunuh oleh Hamas.
Otoritas kesehatan Palestina menyebut setidaknya 25.490 warga Palestina terbunuh, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak. Sebanyak 63.354 orang mengalami luka-luka.
Menurut PBB, serangan Israel telah membuat 85 persen populasi Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan bahan makanan, air bersih dan obat-obatan. Sekitar 60 persen infrastruktur di Gaza rusak atau benar-benar remuk.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Asisten Menteri Perdagangan Australia Kunjungan Kerja ke Jakarta
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini