TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan orang tewas dalam serangan udara balasan yang dilakukan Pakistan di wilayah perbatasan di tenggara Iran pada Kamis 18 Januari 2024, sehingga memicu ketegangan regional.
Pakistan menjadi negara asing pertama yang menembakkan rudal ke wilayah Iran sejak berakhirnya Perang Iran-Irak selama delapan tahun yang melelahkan pada 1988.
Iran mengatakan bahwa tiga wanita dan empat anak tewas dalam serangan balasan yang dilakukan Pakistan.
“Dua pria juga tewas dalam serangan rudal pagi ini di salah satu desa perbatasan Saravan, sehingga jumlah korban tewas menjadi sembilan,” kantor berita resmi IRNA mengutip Alireza Marhamati, wakil gubernur provinsi Sistan-Baluchistan Iran.
Militer Pakistan “sangat” dalam keadaan siaga tinggi dan “kesalahan” dari pihak Iran akan dibalas dengan tegas, kata sumber keamanan utama Pakistan pada hari ini, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara bertetangga tersebut.
Perkembangan ini terjadi dua hari setelah Iran melancarkan serangan terhadap sasaran “teroris” di Pakistan yang menewaskan sedikitnya dua anak. Islamabad kemudian mengusir utusan Iran ke negara itu dan menarik duta besarnya dari Teheran.
Iran dan Pakistan berbagi perbatasan sepanjang 900 kilometer tanpa hukum yang memungkinkan militan bergerak bebas antar negara.
Serangan dan serangan balik tersebut meningkatkan ancaman kekerasan yang meluas ke wilayah lain di Timur Tengah, yang sudah terguncang akibat perang Israel-Gaza yang sedang berlangsung.
Pilihan Editor: Makin Panas, Pakistan Luncurkan Serangan ke Iran terhadap Target-target Militan
THE HINDUSTAN TIMES