TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo pada Jumat, 12 Januari 2023, tiba di Vietnam sebagai bagian dari rangkaian Kunjungan Kenegaraan. Sebelum Vietnam, Jokowi kunjungan ke Ibu Kota Manila, Filipina.
Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan menjelaskan Vietnam adalah mitra strategis Indonesia di Asia Tenggara. Selain sebagai sesama anggota ASEAN, Vietnam juga menjadi salah satu mitra perdagangan yang penting serta tujuan investasi Indonesia. Terdapat lebih dari 32 perusahaan Indonesia yang beroperasi di Vietnam. Selain itu, Vietnam juga merupakan mitra pengembangan kerja sama teknologi yang sangat penting.
"Oleh karenanya, kunjungan Presiden RI bersifat amat strategis, terutama dalam upaya kedua negara mencapai visi high income country pada 2045," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI.
Dalam kunjungan kerja itu, Jokowi dan rombongan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, di Presidential Palace. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin sepakat mengintensifkan kerja sama perdagangan, terutama target perdagangan, setelah target perdagangan USD 10 miliar (Rp155 triliun) yang seharusnya dicapai pada tahun 2023 telah tercapai pada tahun 2022.
Kementerian Luar Negeri RI melaporkan Presiden Jokowi menyambut baik komitmen investasi Perusahaan Vietnam Vinfast guna mendukung Pembangunan ekosistem Electric Vehicles. Kedua pemimpin negara juga sepakat untuk terus berkolaborasi membangun ekosistem ekonomi digital, termasuk melalui keberadaan Perusahaan Unicorn Indonesia.
Ada pun dibidang ketahanan pangan kedua presiden memiliki pandangan yang sama bahwa penguatan rantai pasok pangan adalah kunci untuk mencegah krisis pangan. Guna mewujudkan hal ini, keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama suplai bahan pokok termasuk ekspor produk ikan Indonesia ke Viet Nam.
Dalam kesempatan itu Jokowi pun menyampaikan apresiasi kepada Vietnam atas dukungan selama Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu serta menyepakati upaya bersama untuk mendukung Keketuaan Laos tahun ini. Kedua pemimpin juga sepakat untuk menjaga kesatuan dan sentralitas ASEAN dan membuat ASEAN terus mampu berkontribusi bagi perdamaian, kemakmuran Kawasan.
Selain rapat dengan Presiden Vietnam, Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Majelis Nasional Vietnam Vng ình Hu. Pertemuan membahas kerja sama energi terbarukan. Jokowi meminta dukungan Parlemen Vietnam mendorong realisasi kerja sama untuk mengakselerasi transisi energi dan mencapai kemandirian industri energi terbarukan. Hal ini termasuk rencana joint production antara Perusahaan Mobil Listrik Vietnam Vinfast dengan PT IBC.
Sedangkan mengenai kerja sama perikanan, Jokowi meminta dukungan parlemen Vietnam mengenai pentingnya kerja sama konkret dalam budidaya ikan dan melawan IUU Fishing melalui MoU Kerja Sama Perikanan yang di dalam implementasinya selalu mengedepankan hukum internasional dan tentunya hukum nasional masing-masing.
Pilihan editor: Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi