Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Hakim Ad Hoc di ICJ dalam Sidang Dugaan Genosida oleh Israel di Gaza

image-gnews
Dikgang Moseneke dan Aharon Barak. Foto: Government of Lesotho; Flash90
Dikgang Moseneke dan Aharon Barak. Foto: Government of Lesotho; Flash90
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Afrika Selatan dan Israel masing-masing menunjuk satu hakim ad hoc untuk turut mengadili kasus tuduhan genosida di Gaza di Mahkamah Internasional (ICJ) yang berlangsung pada 11 Januari dan 12 Januari 2024. Mereka adalah hakim yang dipilih khusus untuk kasus Afrika Selatan melawan Israel saja.

 
Mantan wakil ketua hakim Afrika Selatan, Dikgang Moseneke, telah ditunjuk oleh negara tersebut sebagai hakim ad hoc. Sementara Israel menunjuk Aharon Barak, pensiunan presiden Mahkamah Agung Israel, untuk peran itu.

 
Di ICJ, ada 15 hakim yang dipilih dari berbagai negara oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB untuk masa jabatan sembilan tahun. Agar dapat terpilih, seorang kandidat harus memperoleh suara mayoritas absolut di kedua badan tersebut. Sepertiga anggota ICJ dipilih setiap tiga tahun sekali, dan hakim sebelumnya berhak untuk dipilih kembali.

   
Jika ICJ tidak memiliki hakim yang berkewarganegaraan dari negara-negara pihak dalam kasus tertentu, masing-masing negara tersebut dapat memilih seorang hakim ad hoc. Hakim yang dipilih dapat berasal dari negara mana pun dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan hakim non ad hoc.

 
Presiden ICJ saat ini, Hakim Joan Donoghue dari Amerika Serikat, membacakan jejak karier dan kualifikasi para hakim ad hoc sebelum meresmikan peran mereka dan memulai sidang. Berikut sosok Dikgang Moseneke dan Aharon Barak yang ditunjuk menjadi hakim ad hoc dalam kasus Afrika Selatan melawan Israel.

 

Dikgang Moseneke
Lahir pada Desember 1947 di Pretoria, Afrika Selatan, Dikgang Moseneke adalah pensiunan Wakil Ketua Hakim Republik Afrika Selatan dan Hakim Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan. Sebelum diangkat ke Mahkamah Konstitusi, ia adalah hakim di Pengadilan Tinggi di Pretoria.

 
Moseneke menyandang gelar bidang bahasa Inggris, ilmu politik dan hukum dari Universitas Afrika Selatan. Ia berpraktik sebagai pengacara dan advokat di bar Pretoria mulai 2001. Kemudian ia diangkat sebagai hakim di Pengadilan Tinggi di Pretoria, dan setahun kemudian menjadi hakim di Mahkamah Konstitusi Afrika Selatan. 

 
Ia menjabat wakil ketua hakim selama lebih dari satu dekade dan bertindak sebagai ketua hakim pada 2013 dan 2014, sebelum akhirnya pensiun sebagai wakil ketua pada 2016.

 
Hakim Moseneke juga merupakan profesor kehormatan di departemen yurisprudensi di Universitas Pretoria dan pernah menjabat rektor Pretoria Technicon (sekarang Universitas Teknologi Tshwane) dan Universitas Witwatersrand di Johannesburg. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 
Hakim Moseneke telah menerima banyak gelar doktor kehormatan dan penghargaan. Ketika mengejar karier korporat pada 1995 hingga 2001, Moseneke telah menjadi ketua di berbagai korporasi.

Sisi lain Hakim Moseneke adalah pada Maret 1963 atau saat dia berusia 15 tahun, dia pernah ditangkap, ditahan dan dihukum karena berpartisipasi dalam kegiatan politik yang menentang rezim apartheid.

 

Aharon Barak
Aharon Barak meraih gelar PhD di bidang hukum dari Universitas Ibrani Yerusalem dan menjabat Dekan Fakultas Hukum universitas tersebut antara 1974 dan 1975. Ia diangkat ke Mahkamah Agung Israel pada 1978 dan menjabat sebagai presiden pada 1995 hingga 2006. 

 
Sebelum bergabung dengan Mahkamah Agung, Hakim Barak menjabat sebagai Jaksa Agung Negara Israel antara 1944, 1975, dan 1978. Ia pernah mengajar hukum di sejumlah sekolah hukum, termasuk Universitas Yale, Universitas Ibrani Yerusalem, dan Universitas Reichman di Herzliya, Israel. Ia juga telah banyak menulis tentang hukum dan telah menerima banyak gelar kehormatan dan penghargaan.

 

Hakim ICJ berjanji independen
Setelah Hakim Donoghue membacakan profil para hakim ad hoc, masing-masing Moseneke dan Barak menyampaikan pernyataan sebagai hakim ICJ. Keduanya menyatakan dengan sungguh-sungguh akan melaksanakan tugas dan menjalankan kekuasaan sebagai hakim dengan hormat, setia, tidak memihak, dan penuh kesadaran.

 
“Saya menyatakan mereka telah dilantik sebagai hakim ad hoc,” kata Donogue sebelum memulai proses persidangan.

Sumber :  South African Literary Awards | speach President ICJ 

Pilihan Editor: Difasilitasi KBRI-KJRI, empat WNI lolos dari hukuman mati di Malaysia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

1 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Temuan Kuburan Massal, Bisakah Menjadi Bukti Kejahatan Perang Israel?

Penemuan kuburan massal di dua rumah sakit di Gaza telah memicu seruan kepala HAM PBB dan pihak lainnya untuk penyelidikan internasional.


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

2 hari lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

4 hari lalu

Slobodan Milosevic [Strategic Culture Foundation]
Kepala Negara yang Ditangkap dan Diadili Mahkamah Pidana Internasional atau ICC, Berikutnya Netanyahu?

PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan beberapa negara ke ICC atas genosida Gaza, Palestina. Berikut pemimpin dunia pernah diadili ICC?


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

5 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

5 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Kapan Rapat Hakim MK Terakhir soal Sengketa Pilpres?

7 hari lalu

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Fajar Laksono saat ditemui di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Kapan Rapat Hakim MK Terakhir soal Sengketa Pilpres?

MK menyatakan rapat permusyawaratan hakim untuk memutuskan sengketa hasil Pilpres akan dilakukan sampai Ahad besok.


KPK Eksekusi Bekas Hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin

8 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, memberikan keterangan kepada awak media, di  gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Dalam dugaan korupsi terkait pekerjaan retrofit sistem sootblowing Pembangkit Listrik Tenaga Uap Bukit Asam PT PLN (Persero) tersebut diduga telah menimbulkan kerugian keuangan negara mencapai miliaran rupiah.  TEMPO/Imam Sukamto
KPK Eksekusi Bekas Hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin

KPK mengeksekusi bekas hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin, Bandung dalam perkara suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).


Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

9 hari lalu

Para karyawan melakukan aksi duduk di kantor Google di New York untuk memprotes kerja sama raksasa teknologi tersebut dengan Israel. latimes.com
Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.


Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

11 hari lalu

Iklan satu halaman penuh di New York Times yang menyerang penyanyi Dua Lipa dan model Gigi dan Bella Hadid telah dikecam secara luas.[Twitter/Middle East Eye]
Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan