TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk Menteri Pendidikan Gabriel Attal sebagai perdana menteri baru pada Selasa, 9 Januari 2024. Gabriel Attal akan memimpin pemerintahan, menggantikan Elisabeth Borne yang mengundurkan diri pada hari Senin, 8 Januari 2024.
Gabriel Attal adalah menteri pendidikan termuda dalam sejarah Prancis. Di usianya yang ke 34 tahun, dirinya menjabat sebagai perdana menteri termuda di Prancis. Lantas seperti apa sosoknya? Simak profil Gabriel Attal berikut ini.
Profil Gabriel Attal
Gabriel Attal lahir 16 Maret tahun tahun 1989 di pinggiran kota Paris. Kedua orang tua Attal berprofesi sebagai pengacara dan karyawan. Ia dikenal sebagai sekutu erat Emmanuel Macron dan terkenal sebagai juru bicara pemerintah selama masa pandemi COVID-19.
Gabriel Attal diakui sebagai salah satu politisi yang mendapat popularitas tinggi dalam hasil jajak pendapat terbaru di negaranya. Ia merupakan seorang menteri yang cerdas, mahir dalam berbicara di acara radio, dan juga di parlemen.
Attal memiliki rekam jejak pendidikan yang sangat baik. Setelah menyelesaikan pendidikan di sebuah sekolah swasta, ia melanjutkan studi di Science Po, institusi terkemuka di Paris. Sebelum lulus, Attal bahkan sudah menjadi penasihat dan penulis pidato termuda untuk Menteri Kesehatan Marisol Touraine.
Karir Politik Gabriel Attal
Karir politik Gabriel Attal dapat dikatakan sangat berjalan dengan mulus. Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, Attal menjadi sekretaris negara termuda. Kemudian di usia 29, dia menjabat sebagai juru bicara partai. Di usianya yang 33 tahun, dia diangkat sebagai menteri
Saat mengepalai Kementerian Pendidikan, Attal menerapkan kebijakan yang kontroversial dengan melarang abaya di sekolah negeri. Selain itu, ia berusaha untuk menghidupkan kembali popularitas seragam sekolah dan mengusulkan tahap tes di beberapa sekolah.
Kini di usianya yang menginjak 34 tahun, Attal mengemban tugas sebagai perdana menteri. Dia pun menjadi perdana menteri termuda di Prancis dan perdana menteri pertama yang secara terbuka mengidentifikasi diri sebagai homoseksual. Ia dikabarkan menjalin hubungan dengan Stéphane Séjourné, pemimpin kelompok liberal Renew Europe di Parlemen Eropa.
Perdana Menteri Termuda di Prancis
Penunjukan Gabriel Attal tidak mengejutkan banyak orang, mengingat hubungan dekatnya dengan Emmanuel Macron sejak pemilu pertama pada tahun 2017. Seorang mantan menteri yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, "Ini adalah kali pertama Macron memilih seseorang yang sangat dekat dengannya."
Dengan menujuk Gabriel Attal, Macron telah memilih seorang politisi yang sangat populer menurut jajak pendapat masyarakat. Media Prancis bahkan telah memberikan julukan khusus untuk hiruk pikuk seputar sosok politisi muda ini, yaitu "Attalmania”.
Tugas utama Attal sebagai kepala pemerintahan saat ini adalah merombak kabinet baru. Walaupun waktunya terbatas, Macron tentu sudah memiliki gambaran tentang susunan kabinet yang diinginkannya.
Keputusan Macron menunjuk Attal tidak serta-merta menyebabkan perubahan politik yang besar. Macron berusaha melakukan reformasi pensiun dan imigrasi yang tidak populer tahun lalu.
Selain itu, dia juga meningkatkan peluang partainya yang berhaluan tengah dalam pemilu Uni Eropa pada Juni. Seperti diketahui, jajak pendapat menunjukkan kubu Macron tertinggal delapan hingga sepuluh poin persentase dari partai pemimpin sayap kanan Marine Le Pen.
RIZKI DEWI AYU
Pilihan Editor: Difasilitasi KBRI-KJRI, empat WNI lolos dari hukuman mati di Malaysia