TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin mengatakan pada Rabu, 10 Januari 2024 bahwa Rusia tidak melihat kemajuan dalam proses perdamaian seputar perang dengan Ukraina. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tersebut masih melakukan invasi di Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
“Masih belum ada proses perdamaian apa pun,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan di tengah kunjungan Putin ke kota Anadyr paling timur Rusia di wilayah Chukotka.
Peskov mengomentari diskusi seputar Formula Perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa “proses yang sangat sulit” sedang terjadi dalam hal ini.
“Beberapa negara sedang mendiskusikan formula perdamaian tanpa partisipasi Rusia. Sebuah proses yang sangat aneh,” kata Peskov. Dia mengatakan tidak ada yang serius dalam rencana usulan Zelensky tersebut.
Lebih dari 70 penasihat keamanan nasional dari seluruh dunia akan berkumpul di Davos, Swiss pada 14 Januari 2024 untuk membahas langkah-langkah ke depan dalam rencana perdamaian Zelensky. Ini adalah pertemuan keempat mengenai rencana perdamaian tersebut, namun sejauh ini para pejabat Rusia tidak pernah berpartisipasi.
Formula Perdamaian rancangan Zelensky pertama kali dipresentasikan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 lalu di Bali, saat Indonesia menjadi Presiden G20. Rencana itu berisi sepuluh poin.
Sepuluh poin tersebut adalah keamanan radiasi dan nuklir, keamanan pangan, keamanan energi, pembebasan semua tawanan dan orang yang dideportasi, pemulihan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia dari Ukraina dan pemulihan perbatasan antara keduanya, keadilan, pencegahan ekosida, pencegahan eskalasi konflik, dan konfirmasi berakhirnya perang.
Peskov mengatakan bahwa secara de facto, masih ada penolakan resmi dari Kyiv untuk bernegosiasi. Karena itu, kata dia, Rusia terus melanjutkan “operasi militer khusus” di sana.
ANADOLU AGENCY
Pilihan Editor: Sidang ICJ Genosida Israel Digelar Hari Ini, 200 Pengacara Siap Dukung Afsel