TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan sekutunya mengecam transfer senjata antara Korea Utara dan Rusia, termasuk apa yang mereka sebut sebagai pengadaan rudal balistik Korea Utara oleh Rusia dan penggunaan rudal tersebut oleh Moskow untuk melawan Ukraina pada 30 Desember 2023 dan 2 Januari 2024.
“Kami sangat prihatin dengan dampak keamanan kerja sama militer ini di Eropa, di Semenanjung Korea, di kawasan Indo-Pasifik, dan di seluruh dunia,” demikian bunyi pernyataan bersama AS dan Sekutu, Selasa, 9 Januari 2024. Pernyataan tersebut ditandatangani oleh AS, Inggris, UE, Australia, Jerman, Kanada, dan hampir 40 negara mitra lainnya.
“Kami mengutuk keras ekspor (Korea Utara) dan pengadaan rudal balistik (Korea Utara) oleh Rusia, serta penggunaan rudal tersebut oleh Rusia terhadap Ukraina pada 30 Desember 2023 dan 2 Januari 2024,” pernyataan bersama tersebut ditambahkan.
Hubungan Moskow dan Pyongyang semakin dekat sejak awal konflik di Ukraina, meski mereka menyangkal membuat kesepakatan senjata apa pun. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di wilayah Timur Jauh Rusia pada September 2023 dan para pejabat senior Rusia melakukan beberapa kunjungan ke Pyongyang.
Pekan lalu Gedung Putih mengatakan Rusia telah menggunakan rudal balistik jarak pendek (SRBM) yang bersumber dari Korea Utara untuk menyerang Ukraina, mengutip data intelijen yang baru dibuka. Seorang pejabat senior Ukraina kemudian menguatkan pernyataan tersebut.
Ditanya tentang tuduhan tersebut selama panggilan telepon dengan wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Selasa mengatakan, "Tidak ada komentar."
Rusia menyerang Kharkiv dengan beberapa rudal pekan lalu, menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 60 orang dalam salah satu serangan rudal dan drone terbesarnya sejak dimulainya perang skala besar pada Februari 2022.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington akan mengangkat kesepakatan senjata antara Rusia dan Korea Utara di Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu ini dan menuntut "Rusia bertanggung jawab."
Korea Utara berada di bawah embargo senjata PBB sejak pertama kali melakukan uji coba bom nuklir pada 2006.
Resolusi Dewan Keamanan PBB – yang disetujui dengan dukungan Rusia – melarang negara-negara memperdagangkan senjata atau peralatan militer lainnya dengan Korea Utara.
REUTERS
Pilihan Editor Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak