TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Jihad Islam Palestina merilis video sandera Israel yang ditawan oleh kelompok Hamas. Elad Katzir, seorang petani Israel yang disandera di Gaza selama lebih dari tiga bulan, meminta agar dibebaskan dalam sebuah video yang diunggah oleh kelompok Jihad Islam Palestina pada Senin, 8 Januari 2024.
Hamas, yang menguasai Gaza, dan Jihad Islam, secara berkala merilis video sandera yang diambil selama serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober lalu ke Israel selatan.
“Saya hampir mati lebih dari sekali, sungguh ajaib saya masih hidup,” kata Katzir, dengan bendera Jihad Islam hitam dan kuning digantung di dinding di belakangnya. “Saya ingin memberi tahu keluarga saya bahwa saya sangat mencintai mereka dan saya sangat merindukan mereka,” katanya, sebelum berhenti sejenak untuk menahan air mata.
Biasanya, video penyanderaan direkam di depan tembok dengan pencahayaan buruk. Para tawanan meneriakkan seruan agar mereka dibebaskan. Para pria, seperti Katzir di video terbaru, seringkali memiliki janggut lebat. Militer Israel mengatakan video tersebut merupakan teror psikologis.
Lebih dari 130 sandera masih berada di Gaza, sebagian besar diyakini berada di tangan Hamas. Lebih dari 100 orang telah dibebaskan dalam gencatan senjata singkat pada akhir November.
Israel mengatakan akan melanjutkan serangan militernya yang menghancurkan di Gaza sampai Hamas musnah. Israel terus menggempur Gaza hingga semua tawanan dibebaskan dan wilayah kantong Palestina tidak lagi menimbulkan ancaman keamanan. Hamas mengatakan pihaknya tidak akan membebaskan sandera lagi setidaknya sampai Israel menghentikan perang.
Katzir, 47, diculik oleh militan dari kibbutz pertanian Nir Oz. Ayahnya terbunuh di rumahnya selama serangan Hamas dan ibunya juga disandera. Dia termasuk di antara mereka yang kemudian dibebaskan selama gencatan senjata. Katzir muncul dalam video serupa dari penangkaran bulan lalu.
Katzir diwawancarai oleh Reuters pada tahun 2018 saat bekerja di ladang. Katzir berbicara tentang ancaman dari Hamas di seberang perbatasan di Gaza.
REUTERS
Pilihan editor: Komnas HAM Dukung Upaya Afrika Selatan Seret Israel ke ICJ