Siapakah Aharon Barak?
Sesaat sebelum Nakba, Aharon Barak menetap di Palestina pada 1947.
Memuji mantan Ketua Mahkamah Agung, sambil menyerang Netanyahu, mantan pemimpin Partai Mertz Zahava Gal-On menulis di X bahwa di Den Haag, Barak akan "terus mengabaikan fakta bahwa pemerintah yang akan ia bela menjadikannya target selama bertahun-tahun, lebih dari dua dekade setelah dia meninggalkan jabatannya. Ini adalah pemerintah yang tidak pantas menerima warganya."
Namun, menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Haaretz oleh Hagai El-Ad, mantan direktur eksekutif B'Tselem, Barak memegang peran penting dalam sistem peradilan "Israel" selama tiga dekade, dari 1975 hingga 2006. Pertama sebagai jaksa agung, kemudian sebagai hakim Mahkamah Agung, dan pada akhirnya sebagai hakim agung.
El-Ad menyebut Barak sebagai salah satu arsitek utama keadaan apartheid Israel terhadap Palestina saat ini.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat ke Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan sedikitnya 22.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 58.400 lainnya.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di daerah kantong tersebut rusak atau hancur dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Banyak pakar hukum internasional mengatakan bahwa tindakan Israel di Gaza merupakan kejahatan perang atau genosida dan negara-negara seperti Afrika Selatan berupaya untuk membawa kasus hukum tersebut ke pengadilan internasional.
Pilihan Editor: ICC Dikritik Lamban Adili Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
ANADOLU | AL MAYADEEN