Mereka Masih Mengebom Kami
Pada Sabtu, pertempuran berkobar di Gaza, terutama di dan dekat kota selatan Khan Younis, tempat militer Israel mengatakan mereka telah membunuh anggota Hamas, yang menguasai jalur pantai padat penduduk.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan penembakan hebat di dekat Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis. Pecahan peluru terbang ke fasilitas medis di tengah suara tembakan drone, katanya di media sosial.
Kantor berita resmi Palestina WAFA mengatakan serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan tempat tinggal pada Sabtu malam telah menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 50 orang, dan serangan lain terhadap sebuah sekolah di Gaza tengah telah menewaskan sebanyak empat orang.
Militer Israel mengatakan pasukan komandonya telah membunuh beberapa militan dan menemukan peralatan militer yang digunakan oleh Hamas.
Berdiri di luar kamar mayat di Khan Younis, Mahmoud Awad yang berusia 11 tahun mengatakan serangan udara Israel telah menewaskan orang tua dan saudara-saudaranya. “Kami berada di kamp pengungsi al-Shati dan mereka menjatuhkan brosur yang mengatakan bahwa Gaza adalah medan perang, jadi kami melarikan diri ke Khan Younis karena itu adalah tempat yang aman, dan mereka masih mengebom kami,” katanya.
Israel membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan pejuang Hamas menempatkan diri mereka di tengah masyarakat sipil, bekerja dari terowongan di bawah fasilitas seperti rumah sakit. Hamas, yang didukung oleh Iran dan bersumpah untuk menghancurkan Israel, membantah menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
Blinken bertemu dengan para pemimpin Turki dan Yunani pada Sabtu di awal perjalanan selama seminggu yang juga akan membawanya ke Israel, Tepi Barat yang diduduki Israel, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan Mesir.
Di Istanbul, Blinken mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dan Presiden Tayyip Erdogan, seorang pengkritik keras tindakan militer Israel di Gaza. Turki, yang tidak seperti kebanyakan sekutu NATO-nya tidak menggolongkan Hamas sebagai organisasi teroris, telah menawarkan diri untuk menjadi penengah.
Blinken mengatakan dia akan menghabiskan beberapa hari ke depan untuk berdiskusi dengan sekutu dan mitra bagaimana mereka dapat menggunakan pengaruhnya untuk melindungi warga sipil dan memaksimalkan bantuan kemanusiaan.
Borrell menyatakan kekhawatirannya di Beirut mengenai baku tembak antara Israel dan pasukan Hizbullah di Lebanon dan risiko bahwa Lebanon dapat terseret ke dalam konflik Gaza.
“Saluran diplomatik harus tetap terbuka. Perang bukanlah satu-satunya pilihan – ini adalah pilihan terburuk,” kata Borrell.
REUTERS
Pilihan Editor: Israel khawatir putusan ICJ hentikan serangan militernya di Gaza