TEMPO.CO, Jakarta - Bangladesh mengerahkan pasukan pada Rabu, 3 Januari 2024 menjelang pemilu nasional yang diboikot oleh partai oposisi utama. Pengerahan tentara dilakukan di tengah kekhawatiran Pemilu di Bangladesh yang akan berlangsung rusuh.
Tentara dikerahkan dengan kendaraan lapis baja ke kamp-kamp sementara yang didirikan di ibu kota Dhaka untuk membantu pemerintahan sipil menjaga perdamaian dan keamanan.
Pemilu tahun ini diboikot oleh Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) yang akan berlangsung pada hari Minggu mendatang. Sebelumnnya Perdana Menteri Sheikh Hasina menolak menyetujui tuntutan oposisi agar ia mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada otoritas netral untuk menjalankan pemilu.
Hasina telah berulang kali menyalahkan BNP karena menghasut protes anti-pemerintah yang telah mengguncang Dhaka sejak akhir Oktober dan menewaskan sedikitnya 10 orang. Pasukan hanya akan bertindak berdasarkan permintaan petugas pemungutan suara, kata militer dalam sebuah pernyataan.
Angkatan laut dikerahkan di dua distrik pesisir dan angkatan udara akan memberikan bantuan helikopter ke tempat pemungutan suara di daerah perbukitan terpencil, ujar Hasina.
Masyarakat khawatir kekerasan yang melanda Bangladesh dalam dua bulan terakhir akan kembali terjadi setelah pemilu. “Saya tidak peduli partai mana yang berkuasa. Saya hanya ingin kedamaian sehingga saya bisa mendapatkan penghasilan dan menghidupi keluarga saya,” kata Abdul Hamid, 48, seorang penarik becak di Dhaka.
"Saya rasa setelah pemilu tidak akan ada perdamaian. Kalau terjadi gejolak politik, sulit bagi kami untuk bertahan. Ini bukan cara menjalankan negara. Kami sangat bingung dengan masa depan kami."
Hasina, yang telah mempertahankan kontrol ketat sejak berkuasa pada tahun 2009, telah dituduh melakukan otoritarianisme, pelanggaran hak asasi manusia, menindak kebebasan berpendapat dan menekan perbedaan pendapat serta memenjarakan para pengkritiknya.
Saingan utamanya dan dua kali menjadi perdana menteri, pemimpin BNP Khaleda Zia, berada dalam tahanan rumah karena apa yang disebut dituduh korupsi. Menurut partainya, tuduhan itu dibuat-buat. Putranya dan penjabat ketua BNP, Tarique Rahman, berada di pengasingan setelah beberapa tuduhan diajukan terhadapnya. Tarique membantah semua tuduhan itu.
Pemerintahan Hasina mendapat tekanan dari negara-negara Barat untuk menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan editor: Iran Bersumpah Balas Dendam untuk Serangan Paling Berdarah sejak Revolusi Iran