Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banyak Migrasi Massal, 7 Negara Eropa ini Alami Penurunan Populasi

image-gnews
Split, Kroasia (Pixabay)
Split, Kroasia (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penurunan populasi atau yang juga dikenal dengan depopulasi merupakan pengurangan jumlah individu yang tinggal di negara, kota, atau wilayah geografis tertentu dari waktu ke waktu. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab dari adanya depopulasi, diantaranya penuaan, emigrasi, angka kelahiran, angka kesuburan, angka kematian, perang dan kekerasan, serta mungkin pengaruh dari adanya beberapa tren tertentu.

Depopulasi memiliki dampak positif maupun negatif bagi suatu negara. Menurunnya populasi dapat membuat sumber daya dialokasikan kepada penduduk secara maksimal dan membuat kekayaan per kapita menjadi meningkat. Tak hanya itu, depopulasi juga bisa mengurangi masalah terkait dengan kelebihan populasi seperti peningkatan polusi, masalah lalu lintas, serta degradasi lingkungan.

Namun tak dapat dipungkiri, depopulasi juga menjadi masalah yang sangat kompleks seperti berkurangnya angkatan kerja hingga sumber daya manusia. Sejumlah negara bahkan sudah tidak dapat menghindarinya lagi. Berdasarkan World Population Reviw, inilah 7 negara yang mengalami penurunan jumlah penduduk cukup signifikan: 

1. Bulgaria

Populasi Bulgaria diperkirakan menurun sebesar 22,5 persen dari 6,9 juta pada tahun 2020 menjadi 5,4 juta pada tahun 2050 mendatang. Migrasi ke luar negeri secara massal menjadi kontributor terbesar terhadap penurunan populasi Bulgaria.

2. Lithuania

Populasi Lithuania diproyeksikan menyusut sebesar 22,1 persen selama tiga dekade mendatang. Populasi ini juga diperkirakan menyusut dari 2,7 juta menjadi 2,1 juta orang. Sama seperti Bulgaria, hilangnya populasi di Lithuania terutama disebabkan oleh migrasi massal.

3. Latvia

Latvia diperkirakan akan mengalami kehilangan populasi sebesar 21,6 persen antara tahun 2020 hingga 2050. Sejauh ini, Latvia telah kehilangan sekitar seperlima populasinya sejak bergabung dengan Uni Eropa pada Mei 2004. Hilangnya populasi Latvia ini disebabkan oleh migrasi ekonomi dan tingkat kelahiran yang rendah.

4. Ukraina

Populasi Ukraina diproyeksikan turun dari 43,7 juta pada tahun 2020 menjadi 35,2 juta pada tahun 2050. Tingkat emigrasi yang tinggi ditambah dengan tingkat kematian yang tinggi, lalu dikombinasikan dengan angka kelahiran yang rendah menjadi penyebab utama hilangnya populasi di Ukraina. Angka kelahiran di negara ini hanya berkisar 9,2 kelahiran per 1.000 orang. Sementara angka kematian berada pada 15,2 kematian per 1.000 orang.

5. Serbia

Populasi Serbia diperkirakan akan menurun dari 8,7 juta menjadi 7,1 juta dalam 30 tahun ke depan. Ini merupakan penurunan sekitar 18,9 persen. Depopulasi ini terjadi karena banyak pekerja Serbia yang berpendidikan tinggi dan terampil memilih untuk meninggalkan negaranya demi mencari peluang kerja yang lebih baik karena jumlah pekerja di Serbia sangat rendah. Migrasi ini semakin diperparah dengan tingkat kesuburan yang rendah.

6. Bosnia dan Herzegovina

Populasi kedua negara ini diproyeksikan menurun sebesar 18,2 persen, ini menyusut dari 3,3 juta pada tahun 2020 menjadi 2,7 juta pada tahun 2050 mendatang. Tingkat kesuburan Bosnia dan Herzegovina jauh dibawah tingkat penggantian populasi yaitu masing-masing 2,1 kelahiran per perempuan dan 1,26 kelahiran per perempuan.

7. Kroasia

Populasi Kroasia diperkirakan menyusut sebesar 18,0 persen. Populasi ini diperkirakan akan turun dari 4,1 juta menjadi 3,4 juta dalam 30 tahun ke depan. Jumlah penduduk mencapai puncaknya pada tahun 1991 sebesar 4,78 juta jiwa. Namun angka ini terus mengalami penurunan karena rendahnya tingkat kelahiran dan populasi yang menua.

Pilihan Editor: Angka Kelahiran Terus Turun, Pemerintah Korea Selatan Kelimpungan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

33 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.


Daftar Pulau di Indonesia dengan Penduduk Terbanyak

46 hari lalu

Berikut daftar pulau di Indonesia dengan penduduk terbanyak. Paling padat adalah di Pulau Jawa dengan total penduduk mencapai 154,2 juta jiwa. Foto: Canva
Daftar Pulau di Indonesia dengan Penduduk Terbanyak

Berikut daftar pulau di Indonesia dengan penduduk terbanyak. Paling padat adalah di Pulau Jawa dengan total penduduk mencapai 154,2 juta jiwa.


Tanggapi Kritik soal Potensi Lonjakan Penduduk, Bappenas Ungkap Skema Migrasi di IKN

51 hari lalu

Desain Rumah Susun PNS di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. ANTARA/HO - Kementerian PUPR
Tanggapi Kritik soal Potensi Lonjakan Penduduk, Bappenas Ungkap Skema Migrasi di IKN

Bappenas angkat bicara soal skema migrasi penduduk ke IKN yang sebelumnya diingatkan oleh Walhi sebagai imbas meningkatnya pembangunan infrastruktur.


Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

54 hari lalu

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina 12 Januari 2024. REUTERS/Tingshu Wang
Cina Cari Cara Dongkrak Angka Kelahiran, Wanita Ogah Punya Anak

Cina mengalami krisis populasi, pemerintah mencari cara menaikkan angka kelahiran.


Putin Imbau Warga Rusia Lahirkan Setidaknya Dua Anak per Keluarga

16 Februari 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
Putin Imbau Warga Rusia Lahirkan Setidaknya Dua Anak per Keluarga

Presiden Vladimir Putin mengimbau rakyat Rusia melahirkan setidaknya dua orang anak per keluarga.


Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050

5 Februari 2024

Kerabat menggotong jenazah almarhum Rizal Ramli menuju liang lahat untuk dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024. Mantan menteri di era Gus Dur dan Jokowi ini tengah dirawat karena mengidap kanker pankreas. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kasus Penyakit Kanker di Dunia Diprediksi Naik Dua Kali Lipat pada 2050

Tembakau, konsumsi alkohol, obesitas dan buruknya kualitas udara telah menjadi faktor pemicu utama naiknya prediksi kasus penyakit kanker pada 2050.


Asal-usul Hari Primata Nasional

30 Januari 2024

Seniman Wanggi Hoed bersama Koalisi Primates Fight Back melakukan aksi teatrikal di Car Free Day kawasaki Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu, 28 Januari 2024. Aksi tersebut dalam rangkaian Hari Primata Indonesia dengan mensosialisasikan sekaligus menyadarkan kepada masyarakat tentang isu eksploitasi monyet, selain itu mereka juga menuntut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menetapkan monyet ekor panjang dan beruk sebagai satwa dilindungi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Asal-usul Hari Primata Nasional

Hari primata merupakan salah satu kampanye untuk menjaga populasi hewan tersebut.


Populasi Penduduk Cina Terus Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

22 Januari 2024

Populasi penduduk Cina terus menurun sejak kebijakan satu anak sejak akhir 1970-an ditetapkan. Lantas, apa saja faktor pemicu lainnya? Foto: Canva
Populasi Penduduk Cina Terus Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

Populasi penduduk Cina terus menurun sejak kebijakan satu anak sejak akhir 1970-an ditetapkan. Lantas, apa saja faktor pemicu lainnya?


Populasi China Anjlok, Ini Penyebab Kaum Muda Ogah Punya Anak

19 Januari 2024

Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter
Populasi China Anjlok, Ini Penyebab Kaum Muda Ogah Punya Anak

Populasi China dilaporkan anjlok sebanyak 2 juta orang pada 2023.


Populasi Cina Turun 2,08 Juta pada 2023

18 Januari 2024

Seorang wanita dan seorang anak duduk di sebuah taman di Beijing, Cina 12 Januari 2024. REUTERS/Tingshu Wang
Populasi Cina Turun 2,08 Juta pada 2023

Populasi Cina turun selama dua tahun berturut-turut, seiring dengan rekor angka kelahiran yang rendah dan gelombang kematian akibat COVID-19.