TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Lebanon siap menghadapi kemungkinan konflik militer dengan Israel setelah serangan negara tetangga itu mulai masu ke wilayah perbatasan.
"Kami tidak menyerang siapa pun, namun kami berhak menjawab setiap agresi. Kami siap merespons semua agresi yang mungkin kami hadapi dan kami siap menghadapi perang apa pun yang terjadi," kata Menteri Tenaga Kerja Lebanon Moustafa Bayram seperti dilaporkan kantor berita Palestina Sama, Sabtu, 30 Desember 2023.
Pasukan Israel dan Hizbullah hampir setiap hari baku tembak sejak Israel melancarkan perang habis-habisan di Jalur Gaza mulai 7 Oktober lalu.
Bayram mengatakan keputusan akhir akan ditentukan di medan perang dan menegaskan Lebanon siap menghadapi perang apa pun yang melibatkan negaranya.
Bayram menepis ancaman Israel akan membunuh Sekjen Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, namun menandaskan Hizbullah menanggapi serius ancaman itu dan akan mengambil segala langkah guna melindungi para pemimpinnya.
Pekan lalu Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengingatkan bahwa serangan Israel terhadap negaranya akan memperparah konflik kawasan sehingga memicu perang yang menyeret seluruh kawasan.
IRNA-OANA, ANTARA
Pilihan Editor Pembersihan di Tentara Cina karena Korupsi, Melemahkan Kekuatan Militer Xi Jinping?