TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Perdana Menteri sementara Pakistan Anwaarul Haq Kakar pada Kamis, 28 Desember 2023, mengumumkan larangan perayaan Tahun Baru di negara itu sebagai tanda solidaritas terhadap masyarakat Gaza yang dilanda perang. Dalam pidatonya kepada seluruh rakyat, Kakar menyerukan untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina dan menunjukkan ketenangan dan kerendahan hati di Tahun Baru.
“Mengingat situasi yang sangat memprihatinkan di Palestina dan untuk menunjukkan solidaritas dengan saudara-saudara kita di Palestina, akan ada larangan tegas dari pemerintah untuk mengadakan acara apa pun pada Tahun Baru,” katanya.
Lebih dari 20.000 warga Palestina, mayoritas dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, telah terbunuh sejak dimulainya perang, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas. Perang yang sedang berlangsung telah menyebabkan sekitar 85% dari 2,3 juta penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka dan seiring dengan perluasan serangan darat Israel, diperkirakan akan semakin banyak warga Gaza yang mengungsi.
Kakar menuduh bahwa pasukan Israel telah “melampaui semua batas kekerasan dan ketidakadilan” dengan sekitar 9.000 anak tewas sejak pengeboman Israel dimulai pada tanggal 7 Oktober.
“Seluruh bangsa Pakistan dan dunia Muslim berada dalam kesedihan atas pembantaian anak-anak yang tidak bersalah dan genosida terhadap warga Palestina yang tidak bersenjata di Gaza dan Tepi Barat.”
Dia mengatakan Pakistan telah mengirimkan dua paket bantuan ke Palestina, dan paket ketiga sedang dalam persiapan. Kakar juga menyoroti upaya berkelanjutan Pakistan untuk meningkatkan kesadaran tentang penderitaan rakyat Palestina di platform global dan menegaskan komitmen negara tersebut untuk melanjutkan upaya menghentikan pertumpahan darah yang dilakukan oleh Israel.
Perayaan Tahun Baru di Pakistan biasanya tidak diadakan secara besar-besaran karena pengaruh kelompok Islam yang mencoba menghentikan perayaan tersebut melalui berbagai cara, termasuk penggunaan kekerasan.
HINDUSTAN TIMES
Pilihan Editor: Militer Israel Gunakan Amunisi 'Jahat' dalam Serangan Maghazi di Gaza