Staf Kongres AS Bagi Koordinat Gereja Katolik di Gaza, Militer Israel Gunakan untuk Menyerang

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gereja Katolik dan biara yang diserang di Gaza pekan lalu, dilaporkan termasuk di antara fasilitas Kristen yang telah dilaporkan oleh staf Kongres Amerika Serikat kepada pihak berwenang Israel untuk dilindungi. Hal ini diungkapkan POLITICO pada Kamis, berdasarkan serangkaian email kedua pihak pada Oktober.

Email tersebut, yang diperoleh POLITICO, menunjukkan percakapan antara Catholic Relief Services – salah satu organisasi bantuan Kristen terbesar di Gaza – dan staf Senat AS mengenai upaya untuk mendapatkan komitmen dari Israel agar tidak menargetkan warga Palestina dan bangunan tempat staf serta warga sipil berlindung.

Patriarkat Latin – badan Katolik yang mengawasi wilayah tersebut – menuduh dalam sebuah pernyataan publik bahwa sebuah roket Israel mendarat di Biara Misionaris Cinta Kasih. Sementara penembak jitu menembak dan membunuh seorang ibu dan anak perempuannya yang sedang berjalan di halaman Gereja Keluarga Kudus akhir pekan lalu.

Kedua bangunan tersebut berada dalam satu kompleks bersama.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan mereka tidak dengan sengaja menargetkan fasilitas tersebut. Namun, mereka sedang meninjau insiden Biara Misionaris ketika pasukannya sedang melakukan operasi melawan Hamas di dekat gedung tersebut selama waktu penembakan yang dilaporkan.

Email tersebut, yang bertanggal 14 Oktober hingga 26 Oktober, menunjukkan bahwa Catholic Relief Services mengirimkan koordinat sejumlah bangunan kepada staf Senat AS, yang kemudian meneruskannya ke militer Israel.

Para staf Kongres AS mengonfirmasi dalam pesan-pesan tersebut bahwa Israel menerima daftar koordinat empat bangunan, termasuk dua bangunan yang kemudian diserang. Namun para pejabat Israel mengatakan kepada staf Kongres AS bahwa mereka “tidak dapat menjamin” keselamatan puluhan warga sipil di dalamnya.

Email-email tersebut menjelaskan celah-celah dalam sistem internasional yang digunakan oleh organisasi-organisasi bantuan untuk melindungi gedung-gedung dan staf mereka dari serangan.

Mereka juga mengajukan pertanyaan tentang dugaan serangan Israel mengingat militer pendudukan Israel (IDF) mengkonfirmasi kepada staf bahwa mereka telah menemukan posisi fasilitas dalam daftar, termasuk dua lokasi yang terkena serangan.

Rangkaian email tersebut memberikan rincian baru mengenai sejauh mana keterlibatan anggota parlemen AS dalam melakukan campur tangan terhadap pemerintah Israel untuk membantu melindungi organisasi kemanusiaan.

Tugas ini menjadi semakin sulit mengingat situasi yang membingungkan di Gaza yang padat penduduknya, dimana akses terhadap internet atau informasi terbatas. Israel juga mengklaim Hamas memasukkan pejuang dan persenjataannya ke wilayah masyarakat sipil.

IDF tidak menanggapi permintaan komentar. Staf di senat AS dan organisasi bantuan tidak disebutkan namanya, sehingga mereka dapat terus membantu melindungi warga sipil di Gaza tanpa takut akan pembalasan.

Email tersebut berisi pesan-pesan panik antara para pemimpin organisasi bantuan dan staf kongres AS ketika mereka berusaha membantu militer Israel menentukan lokasi sebenarnya dari gereja-gereja tersebut.

“Israel menegaskan kembali perlunya kelompok Anda untuk pindah,” salah satu email dari seorang staf Kongres AS menyatakan. Perwakilan dari badan amal Kristen tersebut mengatakan bahwa organisasi tersebut tidak dapat memindahkan orang-orang yang berada di dalam gedung karena banyak dari mereka adalah penyandang cacat dan lanjut usia.

Biara Misionaris Cinta Kasih “merawat 40 anak-anak dengan disabilitas berat dan 20 orang dewasa. Tidak mungkin bagi mereka untuk pindah ke selatan,” salah satu email dari organisasi tersebut berbunyi.

Salah satu email yang dikirim ke staf kongres berisi dokumen dari pemerintah Israel dengan judul, “Menandai gereja sebagai situs sensitif atas permintaan Kongres Amerika.” Ini berisi gambar udara dari empat situs. Pemerintah Israel mengirimkan berkas tersebut ke organisasi bantuan melalui staf kongres untuk ditinjau.

Para pemimpin Gereja telah berbagi informasi satelit GPS dengan IDF lebih dari satu kali, kata Pastor Ibrahim Nino, juru bicara Patriarkat Latin Yerusalem. “Tetapi apa yang terjadi terjadilah,” katanya. “Dan kami yakin karena memiliki 648 saksi di dalam kompleks gereja.”

Organisasi-organisasi keagamaan dan bantuan telah mengirimkan koordinat ke PBB dan Israel secara langsung sejak pertempuran dimulai pada 7 Oktober. Pemerintahan Biden juga telah mengirimkan lokasi organisasi bantuan di Gaza kepada Israel.

Namun, Israel terus melakukan serangan yang diklaim ditujukan terhadap Hamas di atau dekat lokasi bantuan, termasuk rumah sakit.

Dalam konflik di Gaza di masa lalu, organisasi bantuan sangat bergantung pada sistem PBB untuk mengirimkan koordinat mereka. Mereka juga telah membagikan informasi tersebut secara langsung kepada pemerintah Israel.

Namun sejak perang dimulai pada 7 Oktober, kelompok-kelompok kemanusiaan di Gaza semakin banyak dibombardir, memaksa mereka untuk mencari metode alternatif untuk “dekonflik,” termasuk melalui pemerintahan Biden dan anggota parlemen.

Catholic Relief Services mengirimkan koordinatnya ke PBB dan juga langsung ke militer Israel. Mereka menggunakan koneksinya di Dewan Keamanan Nasional dan Capitol Hill sebagai pengganti sementara, menurut perwakilan senior organisasi bantuan tersebut.

Israel pernah mengklaim bahwa salah satu bangunan yang diidentifikasi dalam daftar koordinat yang disajikan oleh Catholic Relief Services adalah sebuah masjid.

“Kami menerima masukan bahwa Panti Asuhan Anak-Anak Cacat adalah sebuah masjid,” salah satu email dari staf kongres berbunyi.

“Mereka salah,” tulis seorang perwakilan dari Catholic Relief Services. “Jika ada perbedaan antara koordinat yang kami bagikan dan pin, kami berharap mereka mengikuti koordinat tersebut.”

Pihak Israel juga memberikan daftar foto udara dari koordinat tersebut, meminta organisasi tersebut untuk mengidentifikasi gereja-gereja tersebut, menurut salah satu email.

Kelompok bantuan tersebut akhirnya memutuskan untuk menggambar peta dengan koordinat yang tercantum di samping setiap bangunan untuk memastikan militer Israel dapat mengidentifikasi mereka dengan benar.

Pilihan Editor: Murka, Italia Kecam Israel karena Membantai Pengungsi Kristen di Gereja Gaza

POLITICO