TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut baik rencana investasi sebesar USD$900 juta atau sekitar Rp13 triliun hingga 2048 dari PT Pertamina (Persero) di sektor energi Aljazair. Rencana tersebut diumumkan dalam pertemuan bilateral Retno dengan Menteri Luar Negeri Aljazair Ahmed Attaf di Aljir pada Rabu, 20 Desember 2023, didampingi oleh tim dari Pertamina.
“Pertamina siap terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi,” ujar Retno dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu, 20 Desember 2023.
Rencana investasi tersebut merupakan inisiatif dalam sektor energi, salah satu dari tiga bidang kerja sama yang didiskusikan Retno dan Attaf dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Kedua menteri juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang energi dan pertambangan. Retno mengatakan MoU tersebut diharapkan memperkuat kerja sama antarpemerintah (G2G) dan mendorong kerja sama antarbisnis (B2B) serta investasi di sektor energi.
Di bidang kerja sama perdagangan, Retno mengatakan volume perdagangan bilateral dengan Aljazair belum mencerminkan potensi sebenarnya. Volume perdagangan Indonesia terus meningkat sebesar 15,77 persen setiap tahunnya dengan Aljazair, sebagai salah satu dari lima mitra dagang utama Indonesia di Afrika.
“Untuk meningkatkan perdagangan dua arah dan memastikan perdagangan yang lebih berkelanjutan dan seimbang, Indonesia mengusulkan Perjanjian Perdagangan Preferensial antara kedua negara, dan saya meminta dukungan Menteri Attaf,” kata dia.
Sementara pada mekanisme bilateral, kedua negara sepakat untuk mengaktifkan kembali mekanisme bilateral termasuk pertemuan Komisi Gabungan Tingkat Menteri dan konsultasi bilateral tingkat pejabat senior. Keduanya akan digelar di Jakarta pada paruh pertama 2024.
Selain kerja sama bilateral, Retno dalam kunjungan pertamanya ke Aljazair ini juga membahas isu Palestina dengan rekannya. Kedua negara bersekutu dalam mengutuk serangan yang terus dilakukan Israel di Gaza, menuntut gencatan senjata permanen dan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan.
“Kami juga sepakat bahwa mengatasi masalah inti yaitu pendudukan ilegal Israel di Tanah Palestina sangat penting untuk menjamin perdamaian abadi bagi rakyat Palestina,” kata Retno. “Saya yakin sepenuhnya bahwa sebagai anggota Dewan Keamanan PBB yang akan datang, Aljazair akan melakukan segala upaya untuk mewujudkan kepentingan Palestina.”
Aljazair akan duduk di kursi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2024 – 2025 setelah Majelis Umum PBB memilih anggota tidak tetap dewan tersebut pada 6 Juni 2023 lalu. Aljazair akan mengemban peran tersebut bersama Guyana, Korea Selatan, Sierra Leone, dan Slovenia.
Mewakili Indonesia yang masih menjabat sebagai ketua ASEAN hingga akhir tahun, Retno dalam pertemuan itu pun menyambut baik minat Aljazair untuk mengaksesi Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN.
NABIILA AZZAHRA A.
Pilihan Editor Kemlu: Penundaan Resolusi Gaza di DK PBB Diharapkan Hasilkan Keputusan Tanpa Diveto AS