TEMPO.CO, Jakarta - Vatikan pada Senin, 18 Desember 2023, seperti dikutip Reuters, mengatakan dalam sebuah keputusan penting yang disetujui oleh Paus Fransiskus bahwa para imam Katolik Roma dapat memberikan pemberkatan kepada pasangan sesama jenis selama mereka tidak menjadi bagian dari ritual atau liturgi reguler Gereja.
Sebuah dokumen dari kantor doktrin Vatikan, yang secara efektif membatalkan deklarasi yang dikeluarkan badan yang sama pada 2021, mengatakan bahwa berkat seperti itu tidak akan melegitimasi situasi yang tidak biasa tetapi menjadi tanda bahwa Tuhan menyambut baik semua orang.
Hal ini tidak boleh disamakan dengan sakramen pernikahan heteroseksual, tambahnya.
Mereka mengatakan bahwa para imam harus mengambil keputusan berdasarkan kasus per kasus dan “tidak boleh mencegah atau melarang kedekatan Gereja dengan umat dalam setiap situasi di mana mereka mungkin mencari pertolongan Tuhan melalui berkat sederhana”.
Paus mengisyaratkan bahwa perubahan resmi sedang dilakukan pada Oktober sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh lima kardinal konservatif pada awal sinode para uskup di Vatikan.
Walaupun tanggapan yang diberikan pada Oktober lebih beragam, dokumen delapan halaman yang diterbitkan pada hari Senin, dengan subjudul “Tentang Makna Pastoral dari Berkat”, menguraikan situasi-situasi spesifik. Bagian 11 poin berjudul "Berkat bagi Pasangan dalam Situasi Tidak Biasa dan Pasangan Sejenis".
Gereja mengajarkan bahwa ketertarikan terhadap sesama jenis bukanlah dosa, namun tindakan homoseksual adalah dosa. Sejak terpilih pada 2013, Paus Fransiskus telah berusaha membuat gereja yang beranggotakan 1,35 miliar orang itu lebih ramah terhadap kelompok LGBT tanpa mengubah doktrin moral.
Pastor James Martin, seorang pendeta Jesuit Amerika terkemuka yang melayani komunitas LGBT, menyebut dokumen tersebut sebagai “sebuah langkah maju yang besar dalam pelayanan gereja” kepada mereka.
Dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Martin mengatakan bahwa dokumen tersebut “mengakui keinginan mendalam dari banyak pasangan sesama jenis Katolik akan kehadiran Tuhan dalam hubungan cinta mereka,” dan menambahkan bahwa “bersama dengan banyak pastor, saya sekarang akan dengan senang hati memberkati teman-temanku dalam persatuan sesama jenis".
Francis DeBernardo, direktur eksekutif New Ways Ministry, sebuah kelompok yang mengadvokasi hak-hak LGBT di Gereja, mengatakan pentingnya dokumen tersebut “tidak dapat dilebih-lebihkan”. Dia memuji kata-kata dalam dokumen tersebut yang menyatakan bahwa orang yang mencari berkat tidak boleh dijadikan sasaran “analisis moral yang mendalam”.
Martin Hardwick dan Andrew Gibb dari Manchester, Inggris, yang sudah menikah dan telah bersama selama 41 tahun, mengatakan langkah tersebut sudah lama tertunda.
“Kamu tahu kalau Yesus bilang cinta adalah cinta, maka cinta adalah cinta, bukan?” kata Hardwick.
"Sudah waktunya," tambah Gibb.