TEMPO.CO, Jakarta -Panglima militer Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan situasi di garis depan perang negaranya melawan pasukan Rusia belum sekakmat. Dengan ini, dia menarik kembali ucapannya bulan lalu soal perang Ukraina-Rusia menemui jalan buntu.
Dalam komentarnya yang diterbitkan bulan lalu, Zaluzhnyi menggambarkan perang melawan Rusia sebagai langkah menuju tahap baru pertempuran statis dan terus-menerus melemah.
Dia mengatakan jika dibandingkan dengan Perang Dunia Pertama, tingkat teknologi yang telah dicapai saat ini “menempatkan kita dalam sekakmat.”
Menanggapi hal tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kemudian membantah adanya kebuntuan dalam perang tersebut.
Ketika ditanya pada Senin, 18 Desember 2023 apakah dia menganggap situasi medan perang sekarang menemui jalan buntu, Zaluzhnyi menjawab “Tidak”, menurut laporan media RBC Ukraina.
Baca juga:
Dia menolak berkomentar apakah Ukraina merencanakan operasi serangan balasan selama musim dingin. “Ini adalah perang, saya tidak bisa mengatakan apa yang saya rencanakan, apa yang harus kami lakukan. Jika begitu, ini akan menjadi pertunjukan, bukan perang,” ujarnya.
Serangan balik Ukraina tahun ini hanya menghasilkan sedikit kemajuan terhadap posisi Rusia yang sudah mengakar kuat. Kabar terakhir datang dari pasukan garis depan Ukraina yang menghadapi kekurangan peluru artileri dan telah mengurangi beberapa operasi militer karena kurangnya bantuan asing, menurut seorang jenderal senior militer kepada kantor berita Reuters.
Pilihan Editor: Putin: Pernyataan Biden bahwa Rusia Akan Serang NATO jika Menang di Ukraina Hanya Omong Kosong
REUTERS