Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Joe Biden Digugat Warga Keturunan Palestina-Amerika

image-gnews
Preisden Amerika Serikat, Joe Biden. REUTERS/Leah Millis
Preisden Amerika Serikat, Joe Biden. REUTERS/Leah Millis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua keluarga Amerika Serikat keturunan Palestina menggugat pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden karena anggota keluarganya terjebak dalam pertempuran di Gaza. Mereka mengklaim upaya pemerintah untuk mengevakuasi keluarga mereka yang berasal dari Amerika Serikat dan terjebak di Gaza tidak sebanding dengan yang dilakukan untuk warga negara Israel yang dwi kewarganegaraan dengan Amerika Serikat.

 
Pemerintah Amerika Serikat, beberapa hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, mengatur penerbangan khusus dari Tel Aviv ke Eropa untuk membantu warga Amerika Serikat meninggalkan Israel setelah banyak maskapai penerbangan membatalkan layanan ke sana. Kementerian Luar Negeri Ameirka Serikat mengklaim telah membantu sekitar 1.300 warga Palestina-Amerika keluar dari Gaza dan menghindari pengeboman Israel. Sebagian dari upaya itu adalah dengan mengoordinasikan keluarnya mereka ke negara tetangga Mesir dengan pihak berwenang Israel dan Mesir.

 
Akan tetapi Amerika Serikat belum mengambil langkah mengatur penerbangan khusus atau membantu mengamankan keluarnya sekitar 900 warga negara Amerika, penduduk dan anggota keluarga yang masih terjebak di Gaza, kata keluarga yang menjadi penggugat. Mereka menilai hal itu melanggar hak konstitusional mereka.

“Ada lebih banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah Amerika Serikat dan mereka memilih untuk tidak melakukannya demi warga Palestina,” kata Yasmeen Elagha, yang keluarganya terjebak di Gaza dan membantu menyusun gugatan tersebut, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters.

 
Dua penggugat dalam gugatan tersebut adalah sepupu Elagha yakni Borak Alagha dan Hashem Alagha, warga negara Amerika Serikat yang sedang belajar teknik di Palestina. Elagha, yang tinggal di dekat Chicago, Illinois, mengatakan tiga warga negara Amerika Serikat yang disebutkan dalam gugatan tersebut belum diizinkan keluar dari Gaza. Warga Amerika yang terdaftar oleh Amerika Serikat ingin meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah yang dikuasai Mesir harus mendapat persetujuan dari Israel dan Mesir.

 
Gugatan yang diajukan pada Rabu, 13 Desember 2023 di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Indianapolis itu, menuduh pemerintah federal gagal melindungi warga negara Amerika Serikat di zona perang aktif dan menolak memberikan perlindungan yang sama kepada warga Amerika keturunan Palestina, yang merupakan hak berdasarkan Konstitusi Amerika Serikat.

 
Tujuan dari gugatan tersebut adalah untuk memaksa pemerintah memulai upaya evakuasi dan menjamin keselamatan warganya dengan syarat setara dengan warga yang bukan kombatan lainnya di zona perang yang sama. Maria Kari, seorang pengacara Liga Hak-Hak Sipil Arab Amerika yang mewakili para penggugat, mengatakan pihaknnya telah mengajukan sekitar 40 gugatan pada bulan pertama konflik atas nama warga negara Palestina yang dwi kewarganegaraan.

“Kami hanya meminta pemerintahan Biden melakukan sesuatu yang telah mereka lakukan untuk sekelompok warga negara yang mengalami perang yang sama,” katanya.
 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah berupaya mengeluarkan lebih banyak warga negara Amerika Serikat dan anggota keluarga mereka dari Gaza.
 

Serangan kelompok Hamas ke permukiman perbatasan Israel dengan Gaza, telah menyandera 240 orang. Namun sebagian besar sandera sudah dibebaskan.  

 
Sedangkan pengeboman Israel setelah 7 Oktober 2023, telah menewaskan hampir 19 ribu warga Palestina. PBB memperkirakan hingga 85 persen dari 2,3 juta jiwa populasi Gaza, telah mengungsi dari rumah mereka.

 

REUTERS

Pilihan Editor: Tokyo Tower Diterangi Warna Bendera ASEAN

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

1 jam lalu

Dua anak perempuan menangis setelah serangan udara Israel terhadap rumah-rumah di Rafah di selatan Jalur Gaza 12 Desember 2023. Setidaknya dua ibu terbunuh setiap 60 menit, sementara tujuh perempuan terbunuh setiap dua jam di daerah kantong yang terkepung tersebut, kata para dokter di wilayah tersebut kepada organisasi tersebut. REUTERS/Fadi Shana
Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.


Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

9 jam lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.


Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

10 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?


Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

11 jam lalu

Kamera milik jurnalis Reuters Issam Abdallah yang terbunuh pada tanggal 13 Oktober oleh investigasi Reuters yang ditemukan sebagai awak tank Israel, ditampilkan dalam konferensi pers oleh Amnesty International dan Human Rights Watch saat mereka merilis temuan dari penyelidikan mereka terhadap serangan tersebut. serangan mematikan 13 Oktober oleh Israel di Lebanon selatan, di Beirut, Lebanon, 7 Desember 2023. REUTERS/Emilie Madi
Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.


Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

12 jam lalu

Seorang pejabat meluncur ke bawah tali saat penggerebekan helikopter terhadap kapal MSC Aries di laut dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial yang dirilis pada 13 April 2024. Video diperoleh Reuters/via REUTERS
Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.


3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

13 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

22 jam lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

23 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

1 hari lalu

Mahasiswa Universitas California Berkeley (UC Berkeley) menempati tenda perkemahan di depan Sproul Hall, gedung administrasi kampus saat mereka memprotes hubungan investasi UC Berkeley dengan Israel, di Berkeley, California, AS, 23 April 2024. Lebih dari 34,000 warga Palestina dan lebih dari 1,450 warga Israel telah terbunuh, menurut Kementerian Kesehatan Palestina dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), sejak militan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dari Jalur Gaza pada 07 Oktober 2023, dan operasi Israel di Gaza dan Tepi Barat yang mengikutinya. EPA-EFE/JOHN G. MABANGLO
Israel Kirim Proposal Gencatan Senjata ke Hamas

Hamas pada Sabtu, 27 April 2024, mengkonfirmasi telah menerima proposal dari Israel untuk gencatan senjata.