TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon mendesak Kongres agar secepatnya menyetujui paket pendanaan tambahan yang disorongkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk Ukraina. Pentagon memperingatkan dana mereka semakin menipis, yang bahkan terpaksa mungkin mengobarkan kesiapan tempur Amerika Serikat untuk terus memberikan dukungan.
Anggota parlemen Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir menghadapi jalan buntu atas proposal Biden soal pake bantuan Ukraina senilai USD60 miliar (Rp 934 trilun). Politikus Partai Republik memblokade RUU yang diajukan Biden tersebut, di mana saat yang sama menuntut kontrol imigrasi yang lebih ketat di wilayah perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Patrick Ryder menekankan proposal pendanaan yang diajukan Biden itu penting karena untuk memberikan dukungan tambahan ke Ukraina pada tahun depan.
Ryder memperkirakan sisa uang Pentagon di Presidential Drawdown Authority funds tinggal sekitar USD4.4 miliar (Rp 68 triliun). Dana itu memungkinkan Washington untuk mengirimkan stok-stok senjata Amerika Serikat tanpa perlu persetujuan kongres dan dana tambahan untuk mengisi stok sebesar USD1 miliar (Rp15 triliun)
“Sudah pasti kami tetap memiliki pilihan untuk menghabiskan dana sebesar USD4.4 miliar (Rp68 triliun), namun ini adalah pilihan-pilihan yang berat karena pada akhirnya kita harus mulai mengambil keputusan soal kesiapan kita dan kemampuan untuk terus mendukung Ukraina lewat cara yang mereka butuhkan untuk didukung di medan tempur,” kata Ryder.
Sebelumnya pada awal pekan ini, Presiden Biden memperingatkan kalau Washington sudah hampir diujung tanduk dalam memberikan bantuan militer ke Kyev. Dia pun mengulangi seruan pada kongres agar segera menyetujui lebih banyak paket-paket bantuan. Sedangkan dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina volodymyr Zelensky pada Selasa, 12 Desember 2023, Biden mengumumkan tambahan paket bantuan sebesar USD200 juta (Rp3,1 triliun) untuk Kyev. Paket bantuan itu termasuk pencegat pertahanan udara, persenjataan dan amunisi.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Australia Akhirnya Punya Kapal Selam Nuklir, Disetujui Kongres AS