TEMPO.CO, Jakarta - Iran mencabut persyaratan visa bagi pengunjung dari 33 negara, termasuk Indonesia dan Rusia, untuk meningkatkan pariwisata. Menteri Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan Ezzatollah Zarghami mengatakan pembatalan persyaratan visa telah disetujui dalam pertemuan pemerintah pada Rabu, 13 Desember 2023.
Negara-negara yang mendapatkan bebas visa adalah Indonesia dan Rusia. Sejak invasi ke Ukraina, warga Rusia semakin kesulitan ke luar negeri.
Negara-negara yang mendapat fasilitas bebas visa ini terdiri dari 17 negara Asia, 6 negara Afrika, 5 negara Eropa, dan 5 negara Amerika Latin, menurut kantor berita Iran.
Negara-negara Asia yang masuk dalam daftar tersebut antara lain India, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Lebanon, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, india, Jepang, Singapura, Kamboja, Malaysia, Brunei, dan Vietnam. Negara-negara Eropa termasuk Rusia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Kroasia, dan Belarus. Negara-negara Amerika Latin yang masuk dalam daftar adalah Brasil, Peru, Kuba, Meksiko, dan Venezuela.
Negara-negara Afrika yang disebutkan adalah Tunisia, Mauritania, Tanzania, Zimbabwe, Mauritius, dan Seychelles.
Menurut statistik dari Kementerian Warisan Budaya Iran, selama enam bulan pertama tahun ini, 3.354.185 orang melakukan perjalanan ke Iran. Angka tersebut mencakup warga negara tetangga seperti Afghanistan yang melakukan kunjungan untuk alasan non-pariwisata.
Meskipun memiliki warisan budaya dan sejarah yang kaya serta pemandangan alam yang menawan, dalam beberapa tahun terakhir Iran mengalami kesulitan dalam menarik wisatawan asing. Tantangan ini diperparah dengan adanya laporan penahanan orang asing dan warga negara ganda, sehingga berkontribusi terhadap penurunan minat pariwisata. Pengunjung juga harus menghadapi aturan berpakaian yang ketat bagi wanita serta pembatasan alkohol dan kehidupan malam setelah Revolusi Islam tahun 1979.
IRAN INTERNATIONAL
Pilihan editor: Houthi Ancam Kapal Israel di Laut Merah, AS Kumpulkan 12 Negara