TEMPO.CO, Jakarta - Seorang relawan WNI yang bertugas untuk Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) di Jalur Gaza, Farid Zanzabil Al-Ayubi, dievakuasi akhir pekan lalu. Dia dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa, 12 Desember 2023.
Farid merupakan satu dari tiga WNI yang menolak tawaran evakuasi dari pemerintah Indonesia ketika serangan Israel di Gaza semakin memburuk. Tujuh dari total 10 WNI di Gaza berhasil dievakuasi pemerintah Indonesia dalam proses evakuasi yang dimulai sejak awal November 2023. Seiring perkembangan situasi di Gaza, Farid meminta dievakuasi pula.
“Saat ini, yang bersangkutan masih berada di KBRI Kairo dan kami rencanakan pada Selasa, 12 Desember 2023, akan dipulangkan ke Indonesia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, Selasa, 12 Desember 2023. Iqbal tidak memerinci waktu relawan tersebut akan tiba di Indonesia, kota tujuan, maupun bandara yang dilalui.
Proses evakuasi Farid dimulai pada Sabtu, 9 November 2023. Kementerian Luar Negeri RI menjelaskan Farid berhasil keluar dari Gaza pada pukul 19.00 WIB dan dijemput tim evakuasi KBRI Kairo di perbatasan Rafah, yakni wilayah antara Mesir dan Gaza.
Farid menjadi relawan MER-C di Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza utara yang berhenti beroperasi pada 16 November 2023. Selan Farid, dua relawan MER-C yaitu Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan ikut gelombang evakuasi warga ke Gaza selatan.
Fikri dan Reza saat ini memutuskan tetap bertahan di Gaza. Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad menyampaikan alasan mereka memilih menetap di Gaza karena mereka mahasiswa dan mengemban tugas dari MER-C, yang penempatannya di daerah-daerah konflik seperti Gaza.
“Kalau masih ada warga di sana, kalian harus sama warga, bantu apa yang bisa dibantu. Tetapi ketika warga … keluar dari situ, maka ikutlah mereka,” kata Sarbini memberi pesan pada relawan MER-C di Gaza.
Sedangkan Pelapor Khusus PBB untuk Pangan, Michael Fakhri, mengakui situasi di Gaza saat ini semakin genting, dimana hampir setiap warga Palestina di Gaza kelaparan. Pasalnya, Israel terus melakukan pengeboman di wilayah kantong tersebut.
Lebih dari 18.200 warga Palestina tewas dalam pembombardiran Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 berdasarkan data dari otoritas kesehatan Gaza. Israel melancarkan serangan di wilayah kantong tersebut setelah penyerbuan lintas batas kelompok militan Hamas yang menewaskan sekitar 1.147 orang, menurut penghitungan resmi yang telah direvisi Israel.
NABIILA AZZAHRA A.
Pilihan Editor: Festival Indonesia 2023 di Korea Selatan Dapat Penghargaan MURI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.