TEMPO.CO, Jakarta - Tank-tank Israel merangsek menuju jantung kota Khan Younis pada Minggu dalam serangan besar-besaran ke kota utama di Jalur Gaza selatan. Serbuan tank Israel terjadi di saat jumlah korban tewas akibat perang Israel Hamas telah menembus 18.000 orang dari warga Palestina.
Para pemimpin Israel mengatakan puluhan pejuang Hamas telah menyerah. Namun klaim itu dibantah oleh Hamas.
Penduduk Khan Younis mengatakan tank-tank tersebut telah mencapai jalan utama utara-selatan melalui kota tersebut. Tank-tank merangsek setelah terjadi pertempuran sengit sepanjang malam yang memperlambat kemajuan Israel dari timur. Pesawat-pesawat tempur menggempur daerah sebelah barat serangan. Udara bergemuruh disertai bunyi ledakan yang terus-menerus dan kepulan asap putih tebal membubung di atas kota yang padat penduduknya.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Antonio Guterres mengatakan bahwa wilayah kantong tersebut sedang runtuh. “Saya perkirakan ketertiban umum akan segera rusak dan situasi yang lebih buruk bisa terjadi, termasuk wabah penyakit dan meningkatnya tekanan untuk mengungsi secara massal ke Mesir,” katanya.
Sebelumnya pada hari Minggu, di dekat kantor polisi pusat kota, suara tembakan senapan mesin terus terdengar. Jalanan di sana sepi saat pagi tiba, seorang wanita tua dan seorang gadis menaiki kereta keledai.
“Itu adalah salah satu malam yang paling mengerikan, perlawanan sangat kuat, kami bisa mendengar suara tembakan dan ledakan yang tidak berhenti selama berjam-jam,” kata seorang ayah empat anak yang mengungsi dari Kota Gaza dan berlindung di Khan Younis kepada Reuters. Dia menolak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.
Di ujung lain Jalur Gaza, warga juga menggambarkan beberapa pertempuran paling sengit dalam perang tersebut. “Saya yakin ini adalah pertempuran terkuat yang pernah kami dengar dalam beberapa minggu terakhir,” kata Nasser, 59, ayah dari tujuh anak yang mengungsi di Jabaliya setelah rumahnya dihancurkan di Beit Lahiya, wilayah utara lainnya.
Ledakan terdengar saat dia berbicara. “Kami tidak akan meninggalkan Jabaliya apapun yang terjadi. Kami akan mati di sini sebagai martir atau mereka akan meninggalkan kami sendirian.”
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007. Sementara itu otoritas kesehatan Gaza mengatakan sekitar 18.000 orang dipastikan tewas dan 49.500 lainnya terluka dalam serangan Israel.
REUTERS
Pilihan editor: Iran Luncurkan Drone Pengangkut Rudal Udara-ke-Udara, Israel Ketar Ketir