TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Amerika Serikat di Baghdad, Irak diserang oleh dua tembakan roket pada Jumat pagi, 8 Desember 2023 tetapi tidak ada korban jiwa, kata juru bicara kedutaan. Sebanyak sepuluh rudal ditembakkan ke arah Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat, beberapa di antaranya ditujukan ke kompleks kedutaan, Iraqi News melaporkan.
Juru bicara Kedubes AS mengatakan serangan itu diyakini dilakukan oleh milisi yang bersekutu dengan Iran di Irak. Tidak ada pihak yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Ini merupakan serangan roket pertama yang dilaporkan menarget kedutaan sejak kelompok milisi Muslim Syiah yang bersekutu dengan Iran memulai serangan terhadap pasukan AS di pangkalan militer di Irak dan negara tetangga Suriah pada pertengahan Oktober.
Tentara dan instalasi AS di seluruh kawasan Timur Tengah telah diserang karena AS mendukung pengeboman Israel di Gaza. Kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi di bawah bendera Perlawanan Islam di Irak telah mengaitkan lebih dari 70 serangan serupa dengan dukungan Washington terhadap Israel dalam pembombardiran di Gaza.
Beberapa kantor berita, mengutip pejabat militer AS dan Irak yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa roket mendarat di pinggiran distrik yang menampung gedung pemerintahan dan diplomatik saat fajar.
Sementara seorang pejabat keamanan Irak mengatakan 14 roket Katyusha ditembakkan dan beberapa di antaranya menghantam dekat salah satu gerbang kedutaan, dan yang lain jatuh ke sungai Tigris di dekatnya. Pejabat itu mengatakan serangan roket menyebabkan kerusakan material namun tidak ada korban jiwa.
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Irak mengutuk serangan tersebut. “Semua lokasi diplomatik harus dilindungi sesuai dengan hukum internasional, sebagaimana ditegaskan oleh Pemerintah Irak,” katanya di media sosial X. “Irak tidak boleh terlibat dalam konflik yang lebih luas, yang akan mengancam stabilitas yang telah dicapai dengan susah payah dan pencapaian yang telah diraih sejauh ini.”
REUTERS | AL JAZEERA
Pilihan Editor: Menlu Arab Saudi Temui Senat AS dari Partai Republik, Desak Gencatan Senjata di Gaza