TEMPO.CO, Jakarta - Italia secara resmi memberi tahu Cina kalau negara itu akan meninggalkan Inisiatif Belt and Road (BRI) atau jalur sutra modern. Kabar ini dibocorkan oleh sebuah sumber di Pemerintah Italia pada Rabu, 6 Desember 2023, yang juga menyebut Italia walau bagiamana pun tetap berniat mempertahankan “hubungan baik dengan Cina” meski tidak lagi menjadi bagian dari inisiatif tersebut.
Kesepakatan jalur sutera modern antara Cina dan Italia dimulai pada 2019 dan akan berakhir pada Maret 2024. Sumber di pemerintah Italia mengatakan Roma telah mengirimkan surat kepada Beijing “dalam beberapa hari terakhir”, yang memberi tahu Cina kalau mereka tidak akan memperbarui perjanjian tersebut.
Italia menjadi negara Barat pertama dan satu-satunya yang bergabung dalam program perdagangan dan investasi tersebut. Negara Eropa itu mengabaikan peringatan dari Amerika Serikat bahwa kesepakatan tersebut mungkin akan membiarkan Cina mengambil kendali atas teknologi sensitif dan infrastruktur penting.
Perdana Menteri Italia yang berkuasa saat itu, Giuseppe Conte, berharap kesepakatan jalur sutra modern akan meningkatkan perekonomian Italia yang buruk. Namun Perdana Menteri Giorgia Meloni, yang mulai menjabat tahun lalu, mengatakan ingin menarik Italia dari inisiatif yang dirintis oleh Presiden Cina Xi Jinping mulai 2014 itu, dengan alasan perjanjian itu tidak membawa manfaat signifikan bagi Italia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto juga sempat mengatakan Italia mengambil keputusan yang “spontan dan sangat buruk” karena bergabung dengan inisiatif jalur sutra modern. Dia mengklaim inisiatif ini tidak banyak membantu meningkatkan ekspor Italia sehingga menjadikan Cina sebagai satu-satunya pemenang. Sementara Cina mengatakan kedua negara telah melihat hasil yang bermanfaat sebagai buah dari inisiatif jalur sutera modern.
Ekspor Italia ke Cina mencapai total 16,4 miliar euro tahun lalu dari sebelumnya 13 miliar euro pada 2019. Sebagai perbandingan, ekspor Cina ke Italia melesat menjadi 57,5 miliar euro dari 31,7 miliar euro pada periode yang sama berdasarkan data pemerintah Italia.
REUTERS
Pilihan Editor: Amnesty International Ingin Pembunuhan Jurnalis Reuters Diselidiki sebagai Kejahatan Perang
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini