TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat Charles Brown Jr. menilai perang Ukraina tidak bisa sepenuhnya diselesaikan lewat cara militer. Kyev disarankan melakukan segala cara untuk bangkit, termasuk lewat jalan negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putih.
“Setiap konflik militer, Anda tidak perlu menyelesaikannya secara militer pula. Bisa diakhiri dengan solusi diplomatik,” kata Brown Jr.
Brown Jr. menegaskan dia tak bisa memprediksi ke depannya bagaimana perang Ukraina akan berakhir. Namun dia merasa Amerika Serikat bisa membantu hal ini dengan cara terus memberikan dukungan pada Ukraina sehingga membuat negara itu punya kemampuan. Brown Jr. pun mengaku sudah membuka sejumlah komunikasi dengan Panglima Militer Ukraina Valery Zaluzhny, secara teratur.
“Dukungan Washington pada Kyev sangat penting karena Rusia adalah salah satu tantangan kita, yang sudah temaktub di National Security and National Defense Strategies Amerika Serikat dan tugas kami di sini juga sangat penting, yakni mendapatkan tempat yang lebih baik dalam jangka panjang,” kata Brown Jr.
Sebelumnya pada November 2023, Zaluzhny mengungkap situasi di garda depan sudah berubah menjadi sebuah jalan buntu. Ukraina pun tampaknya tidak mencapai terobosan apapun, kecuali ada teknologi maju yang diberikan pada negara itu sehingga punya keunggulan dari Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pucuk pimpinan lainnya awalnya menolak penilaian Zaluzhny (jalan buntu)
Pada pekan ini, Zelensky mengumumkan di media sosial kalau militer Ukraina akan mulai membangun benteng. Dia pun mengakui bahwa serangan balasan Ukraina yang dimulai pada Juni 2023 gagal membuahkan hasil.
“Kita punya babak baru dalam peperangan dan ini adalah sebuah fakta,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan AP pada Kamis, 30 November 2023. Ketika ditanya apakah ada tekanan dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk melakukan negosiasi damai dengan Rusia, Zelensky memastikan hal itu tak dirasakannya.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Ukraina Kecewa Pengiriman Senjata Mulai Melambat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini