Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diperintah Presiden, Wapres Ekuador ke Tel Aviv untuk Upayakan Perdamaian Israel-Hamas

image-gnews
Wakil Presiden Ekuador Veronica Abad berbicara saat konferensi pers, setelah secara terbuka tidak setuju dengan Presiden Daniel Noboa, tentang penugasannya untuk mendukung upaya perdamaian di Israel, di Quito, Ekuador 28 November 2023. REUTERS/Cristina Vega
Wakil Presiden Ekuador Veronica Abad berbicara saat konferensi pers, setelah secara terbuka tidak setuju dengan Presiden Daniel Noboa, tentang penugasannya untuk mendukung upaya perdamaian di Israel, di Quito, Ekuador 28 November 2023. REUTERS/Cristina Vega
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Ekuador Veronica Abad mengatakan pada Selasa, 28 November 2023 bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Tel Aviv, Israel untuk mengupayakan perdamaian antara Israel-Hamas atas arahan Presiden Daniel Noboa, yang sebelumnya sempat ia kritik.

Noboa menugaskan wakil presidennya untuk berkolaborasi dalam upaya perdamaian antara Israel dan kelompok militan Hamas dalam sebuah keputusan presiden, peran yang diharapkan dapat dijalankan oleh Abad dari kedutaan Ekuador di Tel Aviv.

Setelah ditugaskan, wakil presiden sekaligus pengusaha berusia 47 tahun itu mengunggah video di media sosial pada 25 November lalu, yang menandai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan. 

Dalam video itu, ia mengecam berbagai kekerasan yang dialami perempuan termasuk penyalahgunaan kekuasaan, mengatakan “mereka meremehkan Anda dan mengirim Anda mati dalam perang”, sebuah pernyataan yang tampak menyinggung penugasan dari Noboa.

Ia akan mematuhi perintah itu untuk “menjamin stabilitas konstitusi” dan menghindari tuduhan mengabaikan jabatannya, kata Abad kepada wartawan di Quito, ibu kota Ekuador.

“Tadi pagi saya meminta informasi yang diperlukan agar misi dapat berjalan dengan sukses,” ujarnya, tanpa memberi tahu tanggal perjalanannya ke Tel Aviv. “Saya tidak akan meninggalkan kapal ini (Ekuador). Mereka mengirim saya jauh-jauh.”

Sebelumnya, Noboa mengatakan penugasan itu dibenarkan sebagai bagian dari tanggung jawab Ekuador untuk mengupayakan penyelesaian konflik secara damai dan mendukung upaya internasional untuk mengakhiri pertempuran di Gaza yang telah berlangsung selama tujuh minggu tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perseteruan antara Abad dan Noboa datang tidak lama setelah ia mulai menjabat sebagai presiden pada Kamis lalu, dan berjanji untuk memperbaiki perekonomian dan memerangi geng penyelundup narkoba di Ekuador. 

Alih-alih menghadiri makan siang pelantikan Noboa, Abad malah mengunggah foto-foto di media sosial saat sedang makan di sebuah pasar di Quito. Ia mengatakan pada Selasa bahwa ia tidak diundang ke makan siang atau ke pesta kemenangan pada hari pemilihan.

Ekuador menjadi salah satu negara Amerika Latin yang menarik duta besar mereka dari Tel Aviv, sebagai protes atas serangan brutal Israel ke Gaza. Serangan selama tujuh pekan terakhir itu, sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober itu, menewaskan lebih dari 15.000 warga Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Pilihan Editor: Kolombia Usulkan PBB Akui Palestina sebagai Negara Merdeka

REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

4 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.


PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

9 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut


Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

10 jam lalu

Pengunjuk rasa mahasiswa berkemah di dekat pintu masuk Hamilton Hall di kampus Universitas Columbia, di New York, AS, 30 April 2024. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.


Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

13 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah


Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

15 jam lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.


Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Polisi berjaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina


Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

16 jam lalu

Petugas membersihkan meja di restoran McDonalds yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza


Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

17 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich berbicara pada konferensi pers setelah mengumumkan akan menandatangani perintah untuk menyita dana Otoritas Palestina dan mentransfernya kepada keluarga korban serangan Palestina, di Kementerian Keuangan Israel di Yerusalem, 8 Januari 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.


Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

18 jam lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Jim Hollander, Pool
Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan


30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.