TEMPO.CO, Jakarta - Pada Rabu, 22 Agustus 2023 pekan lalu, Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata di Gaza setidaknya selama empat hari.
Gencatan senjata ini agar bantuan dapat masuk ke Gaza dan membebaskan sedikitnya 50 tawanan yang disandera oleh Hamas dan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang dipenjara di Israel. Gencatan senjata dari perang Israel Hamas itu berlangsung mulai pagi Jumat 24 November 2023.
Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Hamas, mengatakan hari Jumat pekan lalu dalam sebuah rekaman bahwa kelompok tersebut berkomitmen terhadap kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera selama Israel juga berkomitmen.
Sementara militer Israel mengatakan, kelompok sandera yang ditahan di Jalur Gaza oleh Hamas dan akan dibebaskan pada hari Jumat, pertama-tama akan ditempatkan di akomodasi yang aman di Israel. Di sini kelompok pertama yang akan terdiri dari 13 perempuan dan anak-anak akan menerima perawatan medis yang diperlukan.
Setelah itu mereka akan dibawa ke rumah sakit dengan helikopter, di mana mereka dapat bertemu dengan keluarga mereka. "Kami meminta semua orang menghormati privasi para sandera yang dibebaskan dan keluarga mereka,” kata militer.
Para psikolog percaya bahwa anak-anak khususnya bisa mengalami trauma berat setelah tujuh minggu disandera, terutama setelah menyaksikan kekerasan serangan teroris Hamas pada 7 Oktober.
Para sandera di Gaza akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas. Sebagai imbalannya - setelah para tahanan Israel dibebaskan - tiga tahanan Palestina harus dibebaskan dari penjara Israel untuk setiap sandera.
Menurut laporan media, 39 tahanan perempuan Palestina dan anak di bawah umur sedang dalam perjalanan ke penjara pusat Israel sebelum rencana pembebasan mereka. Situs berita Israel ynet melaporkan bahwa 24 tahanan perempuan dan 15 anak di bawah umur akan terlibat dalam pertukaran pertama.
Seorang juru bicara otoritas penjara Israel mengatakan, dia hanya bisa memastikan bahwa tahanan dari Penjara Damun sedang dalam perjalanan ke Penjara Ofer antara Yerusalem dan Ramallah.
Bagaimana dengan HAMAS?
Kabar terbaru Hamas membebaskan 17 sandera yang ditahan di Gaza, termasuk seorang bocah perempuan Amerika Serikat berusia empat tahun, pada hari Minggu, 26 November 2023. Pada saat sama, Israel terlihat melepaskan tahanan pada hari ketiga gencatan senjata mereka.
Komite Palang Merah Internasional menyatakan telah berhasil memindahkan 17 sandera dari Gaza. Hamas mengatakan pihaknya telah menyerahkan 13 warga Israel, tiga warga Thailand, dan satu warga negara Rusia.
Tayangan TV Reuters menunjukkan warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel pada hari Minggu.
Pembebasan beberapa sandera yang ditangkap ketika pejuang Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023 juga tercermin dalam pembebasan tahanan Palestina, kata Palang Merah Internasional. Organisasi tersebut mengatakan pihaknya terlibat dalam pembebasan 19 orang di antaranya meskipun jumlah totalnya masih belum jelas.
DIMAS KUSWANTORO | RYZAL CATUR
Pilihan editor: Perang Israel Hamas: Begini Tahanan Perang yang Dilepas Hamas