TEMPO.CO, Jakarta - Hamas ingin memperpanjang perjanjian gencatan senjata dengan Israel yang berlangsung selama empat hari. Dalam sebuah pernyataan, kelompok militan Palestina ini mengatakan gencatan senjata yang semestinya berakhir Senin malam ini bisa diperpanjang agar lebih banyak sandera bisa dibebaskan.
Kesepakatan yang dinegosiasikan Qatar antara Israel dan Hamas menetapkan bahwa 50 perempuan dan anak-anak yang disandera oleh Hamas harus dibebaskan melalui gencatan senjata empat hari. Imbalannya adalah Israel akan membebaskan 150 tahanan anak dan perempuan Palestina.
Kesepakatan itu juga memungkinkan kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata satu hari tambahan untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan. Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan lebih banyak narapidana asal Palestina.
Sejauh ini, Hamas telah membebaskan 39 sandera Israel. Sebaliknya Israel telah membebaskan 117 tahanan Palestina sebagai bagian dari perjanjian tersebut. Pembebasan sandera oleh Hamas itu tidak termasuk seorang pria Israel-Rusia dan 19 warga negara asing yang dibebaskan dari Gaza.
Sebelumnya pada hari Minggu, sumber Hamas mengatakan bahwa mereka tertarik untuk memperpanjang gencatan senjata selama 2-4 hari. Ini berarti akan ada 20-40 sandera lagi yang mungkin akan dibebaskan minggu ini.
Amerika juga berharap bahwa gencatan senjata akan diperpanjang selama beberapa hari lagi. Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu bahwa jeda tersebut dapat tak hanya satu dua hari, bahkan mungkin lebih lama.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia terbuka untuk memperpanjang gencatan senjata saat ini. Setelah gencatan senjata selesai, militer Israel IDF akan kembali melakukan serangan kepada Hamas secara penuh.
“Di akhir perjanjian, kami mengembalikan kekuatan penuh untuk melaksanakan tujuan kami yaitu menghancurkan Hamas, memastikan bahwa Gaza tidak akan kembali seperti semula, dan tentu saja membebaskan semua sandera," katanya.
REUTERS | TIMES OF ISRAEL
Pilihan editor: Hamas Bebaskan 17 Sandera, termasuk Bocah AS yang Orang Tuanya Tewas