TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 31 orang tewas dan 147 lainnya terluka terinjak-injak setalah berdesak-desakan saat perekrutan calon tentara di ibu kota Republik Kongo, Brazzaville, menurut pemerintah.
“Sebuah tragedi terjadi di Stade Ornano pada Senin malam 20 November hingga Selasa 21 November 21, 2023,” demikian dinyatakan Menteri Komunikasi Thierry Moungalla.
Media setempat melansir bahwa tragedi itu disebabkan oleh aksi desak-desakan saat penerimaan calon tentara.
Moungalla mengatakan unit darurat telah dibentuk di bawah otoritas perdana menteri.
Pemerintah memutuskan untuk mengumumkan masa berkabung nasional pada Rabu dan menghentikan sementara perekrutan tentara di Brazzaville. Sementara itu, penerimaan di wilayah lain akan terus berlanjut.
Investigasi sudah mulai dijalankan.
Penyelidikan gabungan antara polisi dan militer juga telah dilakukan guna menentukan penyebab insiden tersebut dan hasilnya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang, kata Moungalla.
Pekan lalu, tentara di negara Afrika tengah yang juga dikenal sebagai Kongo-Brazzaville mengumumkan pihaknya merekrut 1.500 orang berusia antara 18 dan 25 tahun.
Menurut warga setempat, banyak orang masih berada di dalam stadion pada Senin malam ketika desak-desakan dimulai. Beberapa orang mencoba menerobos gerbang, dan banyak yang terinjak-injak, kata warga.
Pengangguran merajalela di negara berpenduduk 5,8 juta jiwa ini, dimana menurut Bank Dunia, “75 persen angkatan kerja Kongo bekerja di sektor informal, baik wiraswasta atau pekerjaan dengan produktivitas rendah”.
Pilihan Editor: Pemenang Nobel Perdamaian Mencalonkan Diri sebagai Presiden Kongo
ANADOLU | AL JAZEERA