TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia, Senin, 20 November 2023, dibuka dengan daftar negara yang tak mengakui Palestina. Meski sudah banyak negara yang mengakui Kemerdekaan Palestina, ternyata banyak juga yang tidak mengakuinya, termasuk negara tetangga RI.
Berita kedua datang dari Pengadilan di Amerika Serikat yang memerintahkan Bayer untuk membayar Rp 24T karena pembasmi gulmanya menyebabkan cedera, termasuk kanker.
Sebagai penutup adalah berita tentang tudingan Israel terhadap Hamas. Kelompok pejuang Palestina ini dituduh mengeksekusi seorang tentara wanita Israel, yang ditahan dan menjadi sandera, di area Rumah Sakit Al Shifa Gaza.
Berikut, Top 3 Dunia selengkapnya:
Daftar Negara yang Tidak Mengakui Palestina, Ada Tetangga RI
Kemerdekaan Palestina masih menjadi isu global yang terus menjadi fokus perhatian dunia internasional. Meskipun banyak negara yang mengakui kemerdekaan Palestina, tapi ada juga negara yang tidak mengakui Palestina hingga sekarang.
Oleh karenanya, Palestina terus melakukan upaya untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara yang diakui secara resmi oleh semua negara di dunia.
Selanjutnya, baca di sini.
Pengadilan AS Perintahkan Bayer Membayar Rp24 T Gara-gara Pembasmi Gulma Roundup
Juri di Pengadilan Missouri, Amerika Serikat, memerintahkan Bayer membayar $1,56 miliar atau Rp24 triliun kepada empat penggugat yang mengklaim obat pembasmi gulma Roundup yang diproduksi perusahaan tersebut menyebabkan cedera termasuk kanker, sebuah putusan yang dapat meningkatkan tekanan investor terhadap perusahaan obat-obatan dan bahan kimia pertanian Jerman tersebut untuk mengubah strategi hukumnya.
Juri Cole County, Missouri memutuskan pada hari Jumat, 17 November 2023, bahwa bisnis Bayer Monsanto bertanggung jawab atas klaim kelalaian, cacat desain, dan kegagalan memperingatkan penggugat tentang potensi bahaya penggunaan Roundup, menurut dokumen pengadilan.
Selanjutnya, baca di sini.
Tentara Wanita Israel Dieksekusi di RS Al Shifa? Hamas: Korban Serangan
Israel menuding Hamas mengeksekusi seorang tentara wanita Israel, yang ditahan dan menjadi sandera, di area Rumah Sakit Al Shifa Gaza. Mereka juga menyebut dan dua sandera asing ditahan di sebuah lokasi yang telah menjadi fokus serangan enam minggu ini.
Rumah Sakit Al Shifa, yang pernah menjadi tempat perlindungan bagi puluhan ribu pengungsi perang Palestina, telah mengevakuasi pasien dan staf sejak pasukan Israel menyerbu minggu lalu dalam apa yang mereka sebut sebagai misi untuk membasmi fasilitas tersembunyi Hamas.
Selanjutnya, baca di sini.
Pilihan Editor: Cina Tegaskan Dukungan bagi Negara-Negara untuk Gabung BRICS, Termasuk Argentina