TEMPO.CO, Jakarta - Elon Musk, pemilik media sosial X atau yang dulu bernama Twitter, memastikan siapapun yang tampak memaafkan atau mendukung genosida, maka akan didepak dari platform tersebut. Musk, yang membeli X pada akhir tahun lalu, saat ini sedang menghadapi tuduhan ujaran kebencian dan anti-semitism.
Pada Rabu, 15 November 2023, dituduh mempromosikan anti-semitis gara-gara dia setuju dengan sebuah pernyataan yang ditulis user X, yang berpandangan pemeluk Yahudi memicu kebencian terhadap orang-orang kulit putih. Namun dalam unggahannya pada Jumat 17 November 2023, Musk tampak mengambil sikap yang lebih netral dalam pengelolaan konten kontroversial di X.
“Dengan risiko yang sudah jelas, siapapun yang mendukung genosida kelompok manapun akan dibekukan dari platform ini,” kata Musk.
Menurut Musk, istilah dekolonisasi dan kalimat ‘dari sungai ke laut’ adalah frase-frase yang menyiratkan genosida dan hal itu cukup untuk membuat X menerbitkan larangan. Serua yang jelas untuk melakukan kekerasan ekstrim, maka akun tersebut akan dibekukan oleh X.
Dekolonisasi dalam kontek Israel, secara umum dianggap merujuk pada pembongkaran Negeri Bintang Daud. Banyak aktivis pro-Palestina mengatakan seruan ‘dari sungai ke laut’, secara geografik merujuk pada sungai Yordania dan Laut Mediterania, yang menyerukan perdamaian serta kesetaraan. Namun pengkritiknya menilai kaliman ini seperti tuntutan untuk menghancurkan Israel.
Sebelumnya pada awal pekan ini unggahan Musk dianggap kontroversi hingga membuat IBM menarik iklannya dari X. IBM adalah manufaktur bidang teknologi asal Amerika Serikat
“IBM tidak bisa mentolelir untuk ujaran kebencian dan diskriminasi. Kami dengan cepat membatalkan seluruh iklan kami di X, dimana saat yang sama kami menginvestigasi situasi ini secara keseluruhan untuk situasi yang tidak bisa diterima,” demikian keterangan IBM, Kamis, 16 November 2023.
Sedangkan Gedung Putih pada Jumat, 17 November 2023, menuduh Musk telah mempromosikan ujaran kebencian anti-Semitis. Sehari sebelumnya pada Kamis, 16 November 2023, CEO X, Linda Yaccarino mengatakan misi X sudah jelas yang ingin memberantas anti-Semitisme dan diskriminasi.
Sumber: RT.com
Pilihan Editor: Miliarder Rusia Kritik Utang Amerika Serikat yang Tembus Rekor Tertinggi