Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

image-gnews
Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Suasana Terowongan Silaturahim yang menghubungkan antara Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, Senin, 25 Oktober 2021. Terowongan yang dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2 menelan dana sebesar Rp 37,3 miliar. TEMPO/Syara Putri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional. Hari Toleransi Internasional dimulai oleh Majelis Umum PBB dengan tujuan agar lembaga pendidikan dan masyarakat umum melihat toleransi sebagai hal yang penting bagi masyarakat.

Dilansir dari National Today, penetapan Hari Toleransi Internasional dilakukan setelah PBB mendeklarasikan Tahun Toleransi pada tahun 1995. Pada tahun 1995, UNESCO menciptakan Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi sebagai cara untuk mendefinisikan dan memberikan kesadaran akan toleransi untuk setiap dan semua badan yang mengatur dan berpartisipasi. Hari pendeklarasian pada tahun 1995 itu adalah 16 November.

Sekarang, sebagai peringatan deklarasi tersebut, kita merayakan Hari Toleransi Internasional setiap tanggal 16 November untuk membantu menyebarkan toleransi dan meningkatkan kesadaran akan intoleransi yang mungkin masih ada di dunia saat ini. Meskipun kita harus bersikap toleran setiap hari, ada baiknya kita memiliki satu kesempatan untuk mengingatkan kita betapa pentingnya toleransi.  

Selain itu, UNESCO menciptakan sebuah penghargaan untuk memberikan pengakuan kepada mereka yang berprestasi dalam mempromosikan semangat toleransi atau antikekerasan di berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, budaya, dan seni. Penghargaan UNESCO-Madanjeet Singh dan Hari Toleransi Internasional UNESCO mengakui bahwa toleransi adalah hak asasi manusia yang universal.

Toleransi sebagai Hak Asasi Manusia

Dilansir dari Days Of The Year, Hari Toleransi Internasional dirayakan setelah Tahun Toleransi PBB, yaitu pada tahun 1995, untuk mengamati ajaran-ajarannya setiap tahun dan bukan hanya membiarkan gagasan-gagasannya hilang begitu saja. Tahun Toleransi PBB didedikasikan untuk menghormati ulang tahun ke-125 kelahiran Mahatma Gandhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PBB mendefinisikan toleransi sebagai rasa hormat, penghargaan, dan penerimaan terhadap keragaman budaya dunia dan semua cara orang menjadi manusia. Toleransi dianggap sebagai hak asasi manusia, dan diharapkan dapat dipraktikkan tidak hanya oleh individu, tetapi juga oleh kelompok dan negara. Hak asasi manusia merupakan inti dari pemikiran ini. Dengan demikian, hal ini mendukung gagasan bahwa umat manusia memiliki hak untuk hidup dalam kedamaian.

Bersamaan dengan pemikiran ini, Hari Toleransi Internasional juga mendukung gagasan bahwa pendidikan adalah faktor kunci dalam mencegah intoleransi di seluruh umat manusia. Pada hari ini, orang-orang di seluruh dunia didorong untuk menjadi lebih terdidik dan belajar bagaimana mempraktikkan solidaritas antara kelompok etnis, sosial dan budaya.

Setiap tahun, tema umum Hari Toleransi Internasional adalah untuk mempromosikan rasa hormat, penerimaan, dan penghargaan terhadap keanekaragaman budaya dunia, bentuk ekspresi, dan cara kita menjadi manusia.

NATIONAL TODAY | DAYS OF THE YEAR
Pilihan editor: 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

19 hari lalu

Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir saat diwawancarai tempo di Pesatren Diniyah Puteri Padang Panjang. TEMPO/Fachri Hamzah
Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.


Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

42 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

53 hari lalu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau Taman Balekambang Solo yang baru saja selesai direvitalisasi, pada H-1 pelaksanaan Pemilu 2024, Selasa, 13 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peringkat Solo Merosot Sebagai Kota Paling Toleran, Walkot Susun Perda Toleransi

Hal itu dilakukan setelah turunnya peringkat Kota Solo sebagai kota paling toleran di Indonesia.


Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

10 Februari 2024

Tradisi tuk panjang dalam menyambut perayaan Imlek yang berlangsung di kawasan Pecinan, Semarang, Kamis (8/2/2024). (ANTARA/Pemkot Semarang)
Uniknya Perayaan Imlek di Semarang, Ada Tradisi Tuk Panjang Simbol Toleransi

Tradisi tuk panjang biasanya dilakukan orang Tionghoa di rumah orang paling tua, tetapi di Semarang dilakukan di jalanan menjelang Imlek.


Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

24 Januari 2024

Ilustrasi anak makan. Pixabay.com/EdMontez
Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

Para ibu diminta tak menyamakan alergi dan intoleransi pada anak karena meski mirip, keduanya berbeda, agar anak tidak kurang gizi.


Mahfud Md Bicara Toleransi: Sejak Kecil Orang Indonesia Sudah Biasa dengan Perbedaan

15 Januari 2024

Calon Wakil Presiden nomor urut 03, Mahfud MD, melakukan ziarah ke makam syarifah Almababah Khadijah atau yang dikenal sebagai Mbah Ratu Ayu di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 12 Januari 2024. DOK. FOTO/TPN Ganjar-Mahfud
Mahfud Md Bicara Toleransi: Sejak Kecil Orang Indonesia Sudah Biasa dengan Perbedaan

Mahfud Md menyebut sejatinya soal kerukunan, kesamaan kedudukan hukum, antarumat beragama sudah selesai sejak lama.


Mengaku Punya Teman Pendeta, Mahfud Md: Dia Antar Saya ke Masjid

4 Januari 2024

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md menemui awak media usai berziarah ke makam Mohammad Hatta alias Bung Hatta di Taman Makam Pahlawan Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Selasa sore, 2 Januari 2024. Tempo/ Adil Al Hasan
Mengaku Punya Teman Pendeta, Mahfud Md: Dia Antar Saya ke Masjid

Mahfud Md membagikan kisah persahabatannya dengan seorang pendeta di Yogyakarta.


Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

1 Januari 2024

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov
Catatan Akhir Tahun 2023, P2G Minta Kemendikbud Segera Atasi Tiga Dosa Pendidikan

Ada tiga dosa pendidikan yang perlu segera ditangani dan dituntaskan oleh Kemendikbud.


Merayakan Keberagaman dan Hak Asasi di Singkawang

20 Oktober 2023

Pembacaan Deklarasi Suara Orang Muda di penutupan Festival HAM, Singkawang Kalimantan Barat, 18 Oktober 2023. TEMPO/ILONA ESTERINA
Merayakan Keberagaman dan Hak Asasi di Singkawang

Festival HAM 2023 digelar di Kota Singkawang, Kalimantan Barat