TEMPO.CO, Jakarta - Truk pertama yang mengangkut bahan bakar minyak (BBM) ke Jalur Gaza sejak Israel mengepung total wilayah kantong Palestina itu mulai menyeberang dari Mesir pada Rabu 15 November 2023, menurut dua sumber keamanan Mesir.
Saksi-saksi mata mengatakan dua truk lainnya mengantre di sisi Mesir di penyeberangan Rafah untuk memasuki Gaza.
Baca Juga:
Pengiriman tersebut dimungkinkan setelah Israel memberikan persetujuannya atas 24.000 liter bahan bakar diesel untuk digunakan oleh truk distribusi bantuan PBB, tetapi tidak boleh digunakan di rumah sakit.
“Tidak ada BBM untuk pompa air maupun rumah sakit. Pasokan ini bahkan hanya 9 persen dari kebutuhan sehari-hari bagi warga Gaza,” tulis Thomas White, Direktur Badan Kemanusiaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza di X.
White mencontohkan Rumah Sakit Al Amal terpaksa menghentikan seluruh layanan 24 ambulansnya karena tidak ada bahan bakar sama sekali.
UNRWA melalui akunnya di X mendesak agar Israel tidak menjadikan pasokan BBM sebagai senjata perang. “Gaza membutuhkan lebih banyak pasokan BBM. Blokade BBM digunakan sebagai senjata perang, ini harus dihentikan.”
Pemerintah Palestina juga menyebut bahwa besok Gaza akan mengalami pemadaman total sistem komunikasi dan internet karena tidak ada bahan bakar.
Bahan bakar tersebut akan dikirim ke PBB untuk memfasilitasi pengiriman bantuan dan akan langsung masuk ke Gaza tanpa pemeriksaan oleh pihak Israel, kata sumber tersebut kepada Xinhua tanpa menyebut nama.
Pengiriman bantuan kemanusiaan secara terbatas telah dibawa dari Mesir ke Gaza sejak 21 Oktober, tetapi Israel menolak masuknya bantuan BBM.
PBB dalam beberapa hari belakangan memperingatkan bahwa pihaknya harus menghentikan operasi kemanusiaan, termasuk pengiriman bantuan di Gaza, lantaran persediaan BBM habis.
Pada 10 November, Mesir telah mengirimkan 6.944 ton makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak konflik antara Hamas dan Israel dimulai pada 7 Oktober, menurut Bulan Sabit Merah Mesir.
Israel melancarkan serangan besar-besaran di Gaza sebagai pembalasan atas serangan mendadak yang dipimpin oleh Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera lebih dari 200 orang, menurut penghitungan Israel.
Konflik yang sedang berlangsung, yang memasuki bulan kedua, telah menewaskan lebih dari 11.500 warga Palestina dan melukai sekitar 29.000 lainnya di wilayah pesisir tersebut, kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Selasa.
Pilihan Editor: Israel Izinkan Masuk 24 Ribu Liter Bahan Bakar untuk Truk PBB di Gaza, Bukan untuk Rumah Sakit
REUTERS | XINHUA