Rasa Sakit atau Mati
“Ini menyakitkan bagi tim medis. Ini tidak sederhana. Entah pasien menderita sakit atau kehilangan nyawanya,” ujarnya.
Israel mengatakan ledakan di Rumah Sakit Al Ahli Arab disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok militan Jihad Islam Palestina. Jihad Islam Palestina dan Hamas menyalahkan serangan udara Israel.
Sekutu Israel, Amerika Serikat, mengatakan penilaian intelijennya mendukung penjelasan Israel.
Di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, direktur Dr Mohammad Zaqout mengatakan ada periode awal perang ketika pasokan anestesi habis, sampai truk bantuan diizinkan masuk.
“Beberapa prosedur dilakukan tanpa anestesi, termasuk operasi caesar pada wanita, dan kami juga terpaksa mengoperasi beberapa luka bakar dengan cara yang sama,” kata Zaqout.
Dia mengatakan bahwa staf telah melakukan yang terbaik untuk meringankan rasa sakit pasien dengan obat lain yang lebih lemah, namun hal ini tidak cukup.
“Ini bukan solusi ideal bagi pasien di ruang operasi, yang ingin kami operasikan dengan anestesi penuh,” katanya.
Selama 12 hari pertama perang, tidak ada bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza. Pada tanggal 21 Oktober, konvoi pertama truk bantuan datang melalui Penyeberangan Rafah di perbatasan dengan Mesir. Sejak itu, beberapa konvoi telah masuk, namun PBB dan kelompok bantuan internasional mengatakan bantuan yang diberikan masih jauh dari jumlah yang dibutuhkan untuk memitigasi bencana kemanusiaan.
Zaqout menambahkan bahwa meskipun kekurangan anestesi telah teratasi di rumah sakitnya berkat pengiriman bantuan, masih terdapat kekurangan yang parah di Al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia, keduanya berada di wilayah utara yang dibombardir dengan hebat.
REUTERS
Pilihan Editor: Washington Post Hapus Kartun Hamas yang Dinilai Rasis, Minta Maaf Setelah Dapat Kecaman