Pembangunan dimulai pada 2011
Hal lain yang dibantah oleh Edy adalah waktu dimulainya pembangunan RSI. Hagari menyebut dalam videonya bahwa RSI mulai dibangun pada 2010.
“Hal ini tidaklah benar, karena tender proses pembuatan struktur saja baru dimulai pada 2 Februari 2011, dan ini ditunjukkan dengan adanya surat tender,” kata Edy. Ia menunjukkan iklan tender di koran lokal Palestina, Felesteen, tertanggal 2 Februari 2011.
Pembangunan tahap struktur RSI sendiri, katanya, baru dimulai pada Mei 2011.
Terowongan bawah tanah Metro Gaza
Hagari mengklaim bahwa terdapat struktur lengkungan beton yang unik di bawah RSI, yang hanya digunakan untuk fasilitas bawah tanah Hamas. “Lengkungan semen ini tidak dibutuhkan saat membangun rumah sakit,” imbuhnya. Ia menunjukkan foto-foto gerbang lengkung, yang katanya digunakan untuk membangun terowongan bawah tanah, Metro Gaza.
“Kita saksikan Hamas menggunakan lengkungan ini untuk membangun terowongan selama bertahun-tahun. Bukannya membangun rumah untuk warga Gaza, Hamas membangun terowongan Metro ratusan kilometer di bawah tanah, di bawah Gaza, di bawah tempat-tempat seperti rumah sakit dan masjid,” ujarnya.
Edy menyangkal hal tersebut. Menurutnya, ketika membangun RSI dan merencanakan sistem pembuangan limbah, pemerintah Palestina menyarankan para relawan untuk menggunakan sistem pembuangan limbah kota Gaza yang sudah tersedia di jalan raya utama.
“Ketika kami memulai proses pembangunan struktur RSI di Jalur Gaza dan menggali sedalam 8 meter untuk pembuatan basement dan fondasi rumah sakit, kami tidak menemukan hal-hal yang tidak wajar,” katanya. “Kami tidak melihat adanya infrastruktur terowongan di bawah RSI.”
Tumpuan harapan masyarakat Gaza
Berulang kali dalam videonya Edy menekankan bahwa dua lokasi yang diperlihatkan di peta oleh Hagari, selain tanah 1,6 hektare yang diwakafkan oleh pemerintah Palestina, bukan merupakan area RSI.
Ia pun menanggapi rekaman suara yang disebarkan oleh IDF untuk menunjukkan bahwa terjadi pencurian bahan bakar oleh warga Palestina, meminta penelitian lebih lanjut oleh pakar. “Kami tidak mempercayai bukti rekaman yang disebarkan IDF tersebut. Sebaiknya diteliti kembali kebenaran rekaman tersebut oleh pakar digital forensik yang independen,” ujarnya.
Warga Gaza sedang mengalami kekurangan kebutuhan dasar, termasuk bahan bakar, karena sulitnya pasokan bantuan kemanusiaan masuk setelah wilayah kantong itu diblokade oleh Israel.
Direktur RSI, Atef al-Kahlout, menyatakan bahwa rumah sakit itu akan berhenti beroperasi secara total karena kehabisan bahan bakar. “Hari ini, Kamis tanggal 9 November 2023, solar untuk RS Indonesia tersisa 1.100 liter dan ini hanya cukup untuk satu hari saja,” kata dia.
Tanpa solar untuk menghidupkan generator, al-Kahlout mengatakan rumah sakit akan berhenti beroperasi total. Edy pun menyampaikan informasi dari tiga relawan MER-C di RSI, bahwa dari tiga generator yang dimiliki rumah sakit, hanya satu yang beroperasi dikarenakan menipisnya persediaan solar.
“Saat ini, RSI menjadi tumpuan dan harapan masyarakat Gaza,” ungkap Edy. Ia menunjukkan angka pasien yang dilarikan ke rumah sakit tersebut per 7 November 2023, yaitu sebanyak 1.784 korban jiwa dan 4.666 korban luka-luka. Dari jumlah tersebut, 1.005 adalah anak-anak.
“Kami tegaskan sekali lagi bahwa tuduhan jubir IDF terhadap RSI adalah tidak benar. Kami mengetahui setiap inci demi inci dari RSI, karena kami sendiri yang membangun RSI dari awal dan hingga saat ini kami masih melakukan perawatan,” tuturnya.
NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS | ANTARA
Pilihan Editor: Drone Mini Canggih Ukraina Mulai Dapat Saingan dari Rusia