TEMPO.CO, Jakarta - Sayap bersenjata kelompok Jihad Islam Palestina di Gaza merilis sebuah video menunjukkan seorang wanita tua dan seorang anak laki-laki yang ditangkap oleh pria bersenjata yang menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 untuk dijadikan sandera.
Dalam pengantar video yang dirilis Kamis, 9 November 2023 itu, dikatakan bahwa Jihad Islam siap untuk melepaskan kedua sandera karena alasan kemanusiaan dan medis setelah kondisi yang sesuai terpenuhi. Namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Israel belum memberikan pernyataan.
Kelompok Palestina yang berbasis di Gaza menyandera warga sipil dalam serangan terhadap komunitas Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel dan orang asing, kata militer Israel.
Sebagian besar dari mereka diyakini berada di tangan Hamas, namun Jihad Islam, sebuah kelompok militan kecil di Gaza yang bersekutu dengan gerakan yang berkuasa di wilayah tersebut, mengatakan sebelumnya bahwa mereka menahan setidaknya 30 orang.
Dalam video tersebut, wanita lanjut usia tersebut mengaku merindukan anak-anaknya. “Saya harap saya bisa bertemu Anda minggu depan. Kami bahagia dan sehat dan kami ingin semua orang bahagia,” katanya sambil duduk di kursi roda.
Video tersebut adalah film ketiga tentang sandera oleh militan Gaza, yang sejauh ini telah membebaskan empat sandera. Dua sandera terakhir adalah wanita berusia 85 tahun yang kembali ke Israel pada 23 Oktober 2023.
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Korupsi Syed Saddiq, Rudal Yakhont Hizbullah, Penolak Gencatan Senjata