TEMPO.CO, Jakarta - Larangan penggunaan dan kepemilikan nitrous oksida, yang juga dikenal sebagai 'gas tertawa', mulai berlaku di Inggris pada hari Rabu, 8 November 2023, dan orang-orang yang tertangkap memproduksi, memasok atau menjual obat tersebut akan menghadapi hukuman penjara 2 tahun.
Zat tersebut, yang menyebabkan perasaan euforia, relaksasi dan keterpisahan dari kenyataan, semakin populer, terutama di kalangan anak muda namun pemerintah mengatakan bahwa zat tersebut memicu perilaku yang mengganggu dan menimbulkan bahaya kesehatan.
"Sudah terlalu lama penggunaan obat ini di ruang publik telah berkontribusi terhadap perilaku anti-sosial yang merugikan masyarakat. Kami tidak akan menerimanya," kata Menteri Kepolisian Inggris Chris Philp dalam sebuah pernyataan.
Di bawah larangan baru ini, orang yang berulang kali menyalahgunakan gas tertawa dapat dikenakan denda atau hukuman hingga dua tahun penjara, dengan hukuman penjara maksimum untuk pengedaran narkoba menjadi dua kali lipat menjadi 14 tahun.
Menurut data Kementerian Kesehatan, dinitrogen oksida adalah obat ketiga yang paling umum digunakan anak berusia 16 hingga 24 tahun. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan anemia, dan dalam kasus yang lebih parah, kerusakan saraf atau kelumpuhan.
Baca Juga:
Pada September 2023, Menteri Dalam Negeri Suella Braverman mengatakan masyarakat sudah muak dengan penggunaan narkoba di ruang publik, dan tabung gas bekas berserakan di jalan-jalan Inggris.
Larangan tersebut mengecualikan penggunaan sahnya termasuk untuk perawatan kesehatan, kedokteran gigi, dan industri lainnya. Lisensi tidak diperlukan, namun pengguna harus menunjukkan bahwa mereka “memiliki secara sah” obat tersebut dan tidak berniat untuk menghirupnya, kata pemerintah.
Berdasarkan larangan tersebut, nitrous oksida akan diresepkan sebagai obat "Kelas C" dan diklasifikasikan dalam kategori obat "yang paling tidak berbahaya" berdasarkan undang-undang Inggris, selain steroid anabolik, benzodiazepin, dan hormon pertumbuhan.
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Konvoi Bantuan ke Gaza Diserang, NATO Kutuk Rusia, Cina SIndir AS