TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menolak tantangan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menantangnya untuk datang ke Ukraina. Trump beralasan tidak pantas untuk melakukan kunjungan semacam itu saat ini atau ketika penerusnya Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang mengawasi hubungan Washington dengan Kyev.
“Saya sangat menghormati Presiden Zelensky, namun saya rasa itu tidak sopan untuk bertolak ke Ukraina saat ini. Pemerintahan Biden sedang berurusan dengan Zelensky saat ini dan saya tidak mau memancing konflik kepentingan,” kata Trump.
Sebelumnya pada Minggu, 5 November 2023, Zelensky mengundang pada Trump yang sesumbar bisa menyelesaikan perang Ukraina dalam tempo 24 jam. Tantangan untuk datang ke Ukraina itu disampaikan Zelensky dalam sebuah wawancara pada Minggu pagi, 5 November 2023 dengan NBC News. Jika Trump ke Ukraina nanti, Zelensky ingin memperlihatkan kalau pandangan Trump itu keliru. Trump pada Juli 2023 dalam wawancara dengan Fox News menyatakan kalau dia memenangkan pemilu presiden 2024, dia akan dengan cepat menyelesaikan perang Ukraina dengan cara memaksa Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukan negosiasi damai.
“Presiden Biden sudah pernah ke sini dan saya rasa dia faham dengan sejumlah detail, yang hanya bisa Anda fahami kalau Anda datang langsung ke sini. Jadi, saya mengundang Presiden Trump. Jika Anda ke sini, saya hanya membutuhkan waktu Anda 24 menit saja – tidak lebih, untuk menjelaskan pada Presiden Trump kalau dia tidak bisa mengatur peperangan ini, dia tidak bisa menciptakan perdamaian karena Putin,” ujar Zelensky.
Presiden Biden telah meminta anggota parlemen Amerika Serikat agar menyetujui USD61.4 miliar (Rp 958 triliun) untuk mendanai Ukraina sebagai bagian dari RUU darurat keamanan total USD106 miliar (Rp1.645 triliun). Kongres Amerika Serikat sebelumnya sudah menyetujui USD 113 miliar (Rp1.764 triliun) sebagai uang bantuan Ukraina yang dikucurkan empat tahap.
Sumber: RT.com
Piilihan Editor: Donald Trump Bertele-tele di Pengadilan, Hakim Ancam Persingkat Kesaksiannya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini