TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa sepatu Nike mengajukan tuntutan hukum federal terhadap rivalnya New Balance dan Skechers, menuduh mereka melanggar hak paten terkait teknologi untuk membuat bagian atas sepatu kets.
Tuntutan hukum, yang diajukan Senin, 6 November 2023 tersebut, mengatakan bahwa beberapa sepatu lari New Balance dan sepatu kets Skechers menyalahgunakan teknologi "Flyknit" yang dipatenkan Nike untuk sepatu lari, sepak bola, dan bola basket.
Nike sebelumnya telah menggugat Adidas, Puma dan Lululemon karena melanggar paten Flyknit. Adidas dan Puma telah menyelesaikan tuntutan hukum mereka, sementara kasus Nike terhadap Lululemon masih berlangsung.
New Balance mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya "sepenuhnya menghormati hak kekayaan intelektual pesaing, namun Nike tidak memiliki hak eksklusif untuk merancang dan memproduksi alas kaki dengan metode manufaktur tradisional yang telah digunakan dalam industri ini selama beberapa dekade."
Perwakilan Nike dan Skechers tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai tuntutan hukum hari Senin tersebut.
Situs web Nike yang berbasis di Beaverton, Oregon mengatakan bahwa teknologi Flyknit "menggunakan serat berkekuatan tinggi untuk menciptakan bagian atas yang ringan dengan area penyangga, peregangan, dan sirkulasi udara yang ditargetkan."
Tuntutan hukum tersebut mengatakan teknologi yang dipatenkan memungkinkannya membuat bagian atas berperforma tinggi dengan mengurangi bahan dan limbah.
Keluhan Nike terhadap New Balance berbasis di Boston, yang diajukan ke pengadilan federal Massachusetts, mengatakan sepatu dari Fresh Foam, FuelCell, dan lini produk lainnya dari New Balance melanggar hak paten Nike. Nike menggugat Skechers yang berbasis di Manhattan Beach, California di Los Angeles, mengklaim bahwa sepatu, termasuk merek Skechers Ultra Flex dan Glide Step, melanggar hak patennya.
Nike meminta pengadilan untuk memberikan ganti rugi dalam jumlah yang tidak ditentukan dan perintah pengadilan secara permanen memblokir New Balance dan Skechers dari pelanggaran paten.
REUTERS
Pilihan Editor Demi Gaza, Presiden Iran Ebrahim Raisi akan Hadiri KTT OKI di Arab Saudi